(Bukan pada “angka” ini langkah manusia terhenti*)
Berdasarkan pengamatan Lapan, tahun 2012 akan menjadi puncak dari aktivitas Matahari. Prediksi ini dihitung berdasarkan siklus Matahari yang sudah tercatat sejak tahun 1700-an. Para peneliti Matahari di dunia sepakat bahwa saat ini telah memasuki siklus Matahari ke-24. Puncak aktivitas siklus akan menimbulkan badai Matahari. Salah satu tandanya adalah meningkatnya jumlah sun spot (bintik Matahari).
Sebagai sebuah siklus, badai Matahari pernah menyebabkan beberapa kerusakan pada system tekhnologi. Pada awal tahun 1859, badai Matahari mengakibatkan jaringan telegram rusak terbakar. Salah satu gangguan terhebat akibat badai Matahari dialami Kanada pada tahun 1989. Badai Matahari menghanguskan trafo listrik Hydro-Quebec di Negara bagian Quebec yang menyebabkan kelumpuhan total di semua sektor. Sarana transportasi yang menggunakan listrik seperti kereta bawah tanah dan trem berhenti, dan membuat banyak orang tak bisa berangkat ke tempat kerja. Kantor-kantor pun lumpuh, karena listrik mati sepanjang hari.
Beberapa wilayah di Swedia juga pernah kehilangan pasokan listrik pada peristiwa sama yang terjadi di tahun 2003. Akibat badai Matahari, ajang Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang juga sempat mengalami gangguan. Isu tentang kiamat yang selama ini dipergunjingkan tidakalah benar, tapi menurut penelitian para ahli di tahun 2012 itu hanya akan terjadi badai Matahari.
Badai Matahari ini lebih berdampak pada system tekhnologi di banding pada manusia, jadi tidak seperti yang ada pada film “2012”. Menurut para peneliti yang pertama kali terserang dampak dari badai Matahari adalah satelit. Sistem satelit akan mengalami gangguan sehingga menimbulkan permasalahan pada sistem komunikasi. Dengan ketergantungan manusia pada tekhnologi tinggi yang menggunakan listrik dan sistem satelit maka hal itulah yang akan dirasakan sebagai kiamat. Sebagai contoh, handphone tak bisa digunakan.
Selain itu ada beberapa lagi dampak yang diperkirakan akan ditimbulkan dari badai Matahari. Salah satunya adalah akan terjadi gangguan pada jaringan komunikasi yang menyebabkan blackout (terputusnya jaringan komunikasi). Kondisi itu membuat sistem komunikasi manusia pada saat kejadian, layaknya mundur ke masa 30 tahun yang lalu.
Badai Matahari juga akan merusak jaringan listrik, menyebabkan percepatan korosi pada pipa-pipa, gangguan pada satelit, dan penerbangan yang melewati kutub akan mengalami radiasi tinggi. Badai juga berdampak pada iklim dengan meningkatnya suhu permukaan.
Kepala observatorium, Bosscha Lembang, Dr. Taufik Hidayat juga menepis anggapan akan adanya kehancuran Bumi pada 2012. Dia pun meragukan ramalan suku Maya yang menyebutkan bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012. Taufik juga menjelaskan bahwa saat ini banyak isu-isu yang tidak mendasar telah beredar di masyarakat. Contohnya isu bahwa akan ada Planet yang akan menghampiri Bumi dan mengganggu orbit Bumi pada 2012. Atau tentang akan terjadinya erupsi Matahari besar-besaran pada 2012, termasuk isu NASA menyembunyikan informasi kiamat dan sebagainya. Kesemuanya merupakan isu yang sama sekali tak mendasar dan menyesatkan masyarakat.
Untuk, para sahabat jalani saja sisa hidup kita masing-masing dengan cara dan keyakinan kalian. Tetap hidup dan menjadi manusia yang berguna untuk Bumi, karena kiamat itu rahasia-NYA.
۞ Sumber : Kompas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar