Sukses mempunyai arti yang berbeda bagi masing-masing orang. Bagi beberapa orang, sukses dan uang adalah hal yang sama. Bagi yang lain, perkawinan yang baik dan kehidupan rumah tangga merupakan sukses. Beberapa orang hanya merasa sukses kalau terlibat dalam mencapai hasil karya artistik menurut pengertian kreativitas.
Sukses adalah hal yang individual sifatnya, maka kita harus membuat pengertiannya sendiri yang sesuai dengan target atau tujuan hidup kita, tapi dalam tujuan yang realistis dan sesuai dengan kemampuan serta potensi yang ada pada diri kita. Tanyakan kepada diri kita sendiri apa yang ingin kita capai, apa yang membuat kita merasa paling hidup, paling senang. Lupakanlah apa yang dipikirkan orang lain mengenai pendapatnya tentang arti sukses, pikirkanlah menurut pertimbangan kita sendiri.
Kita semua adalah makhluk yang unik, kita tidak akan sama dengan manusia lainnya di muka Bumi ini meskipun kembar sekalipun. Dan hanya kita sendirilah yang mengetahui arti sukses bagi kita sendiri.
Referensi :
Maltz, M. M.D., F.I.C.S. (1992). Kekuatan ajaib psikologi citra diri. Jakarta : Mitra Utama
Minggu, 30 Mei 2010
Orang introvert lebih rentan terkena penyakit jiwa, yang disebabkan orang introvert mempunyai daya tamping/daya tahan terhadap rasa atau stress yang sangat besar. Namun jika terlalu lama dipendam bisa menumpuk dan menyebabkan gangguan jiwa.
Sedangkan, pada orang ekstrovert lebih rentan bunuh diri, karena tipe orang ekstrovert mudah membaur dan menceritakan semua masalahnya pada orang sekitar, terlebih lagi kelompoknya. Tetapi, jika pada suatu saat orang disekitarnya tidak peduli lagi padanya atau merasa sibuk dengan urusannya masing-masing, maka orang dengan tipe ekstrovert akan merasa kesepian, merasa tidak berharga dan frustasi. Maka akan lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Sedangkan, pada orang ekstrovert lebih rentan bunuh diri, karena tipe orang ekstrovert mudah membaur dan menceritakan semua masalahnya pada orang sekitar, terlebih lagi kelompoknya. Tetapi, jika pada suatu saat orang disekitarnya tidak peduli lagi padanya atau merasa sibuk dengan urusannya masing-masing, maka orang dengan tipe ekstrovert akan merasa kesepian, merasa tidak berharga dan frustasi. Maka akan lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Penyakit AIDS, selain dari jarum suntik narkoba bisa juga disebabkan oleh hubungan seks yang tidak sehat, seperti menggauli lewat dubur baik pria maupun wanita. Ini dikarenakan di dalam dubur manusia terdapat pembuluh darah, pada saat pembuluh darah ini pecah karena gesekan, maka darah akan bercampur dengan udara yang lembab dan dapat menimbulkan berbagai macam virus.
ASAL MULA REAKSI YANG DITIMBULKAN OLEH PENDOSA YANG MEMINUM ARAK DAN MINUM-MINUMAN LAIN YANG MEMABUKKAN
Diposting oleh Al-Maghribi di 20.43 Label: Islam yang terindah
Mabuk yang dikarenakan oleh minum-minuman keras (arak) merupakan salah satu dosa besar di dalam Agama Islam. Di sini saya ingin berbagi kepada Dunia tentang asal muasal setiap reaksi yang ditimbulkan oleh orang yang meminum minuman keras.
Diceritakan bahwa Nabi Nuh as., ketika menanam anggur, dan pohonnya tiada subur, lalu datanglah iblis dan berkata: “Yaa Nabi ALLAH kalau Anda menginginkan pohon anggurnya tumbuh subur, maka perkenankanlah aku membantumu dengan menyembelih 7 hewan untuk pohon tersebut. Jawab Nuh: “Lakukanlah”. Maka iblispun mulai menyembelih harimau, beruang, macan tutul, anjing, anjing hutan, ayam jago, garangan, lantas darah hewan-hewan tersebut disiramkan pada pokok pohon anggur, maka dengan demikian suburlah pohon anggur dan berbuah 7 macam rupa/warna, yang sebelum itu hanya satu warna. Itulah sebabnya orang yang suka minum arak menjadi buas bagikan harimau, kuat bagaikan beruang, pemarah bagaikan macan tutul, ngoceh bagaikan anjing hutan, suka membunuh bagaikan anjing, suka balas dendam bagaikan garangan, dan suka berteriak-teriak bagaikan ayam jago.
Referensi :
۞ Ramadlan, Abu, H.F. BA. (1987) Tarjamah Duratun Nasihin. Surabaya : Mahkota
Diceritakan bahwa Nabi Nuh as., ketika menanam anggur, dan pohonnya tiada subur, lalu datanglah iblis dan berkata: “Yaa Nabi ALLAH kalau Anda menginginkan pohon anggurnya tumbuh subur, maka perkenankanlah aku membantumu dengan menyembelih 7 hewan untuk pohon tersebut. Jawab Nuh: “Lakukanlah”. Maka iblispun mulai menyembelih harimau, beruang, macan tutul, anjing, anjing hutan, ayam jago, garangan, lantas darah hewan-hewan tersebut disiramkan pada pokok pohon anggur, maka dengan demikian suburlah pohon anggur dan berbuah 7 macam rupa/warna, yang sebelum itu hanya satu warna. Itulah sebabnya orang yang suka minum arak menjadi buas bagikan harimau, kuat bagaikan beruang, pemarah bagaikan macan tutul, ngoceh bagaikan anjing hutan, suka membunuh bagaikan anjing, suka balas dendam bagaikan garangan, dan suka berteriak-teriak bagaikan ayam jago.
Referensi :
۞ Ramadlan, Abu, H.F. BA. (1987) Tarjamah Duratun Nasihin. Surabaya : Mahkota
Kita sering menjadi musuh kita sendiri yang paling berbahaya dan mungkin sulit untuk ditaklukkan. Banyak orang yang terus memaksa diri, terus mendorong dirinya secara lebih keras untuk beberapa hal yang ingin dicapai. Seperti contoh, mungkin mereka mempertimbangkan bahwa dalam hidup yang serba cepat ini orang harus memacu diri, berusaha mendapat uang sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi sesungguhnya mereka hanya merusak diri sendiri. Kerap kali mereka juga merongrong apa yang mereka anggap tujuan yang harus dicapai. Lebih-lebih, mereka mengaburkan garis besar citra dirinya sendiri.
Untuk bisa menikmati hidup, kita harus tahu batas-batas yang ada pada diri kita sendiri, tahu kapan harus memulai, tahu kapan harus berhenti, tahu kapan harus bermain-main sedikit, dan tahu harus kapan untuk memulainya lagi. Kalau ada tanggung jawab yang ada pada diri kita menuntut kita, kita harus tahu kapan harus mencari pelepasan dan bagaimana cara untuk mendapatkannya lagi.
Kita harus menyadari bahwa kita hanyalah manusia, bukan seluruh organisasi atau sebuah angkatan perang, dan apa yang bisa kita lakukan ada batasnya. Jangan mengharapkan yang mustahil dan bersifat khayalan belaka dari diri kita!
Kadang-kadang keadaan memaksa kita untuk melakukan sesuatu yang melampaui batas, dan dalam satu kesempatan itu mereka jadi tegang dan merasa kesal. Pada waktu seperti lebih baik meledak, meletupkan kemarahan ke luar seperti air yang membanjiri bendungan. Tetap menyimpannya dalam hati akan menyebabkan jaringan tubuh diracuninya, menyebabkan kita tidak bisa untuk istirahat yang tenang, bahkan untuk sejenak sekalipun. Tetapi semuanya itu harus ada batasnya, tidak menentang norma-norma yang ada, serta tidak merugikan orang lain.
Kenikmatan hidup ada pada saat kita benar-benar mengetahui apa yang kita lakukan dan apa manfaat serta hasil dari yang kita lakukan tersebut, dengan begitu kita akan merasa ikhlas dan tanpa beban dalam melakukannya.
Referensi :
Maltz, M. M.D., F.I.C.S. (1992). Kekuatan ajaib psikologi citra diri. Jakarta : Mitra Utama
Untuk bisa menikmati hidup, kita harus tahu batas-batas yang ada pada diri kita sendiri, tahu kapan harus memulai, tahu kapan harus berhenti, tahu kapan harus bermain-main sedikit, dan tahu harus kapan untuk memulainya lagi. Kalau ada tanggung jawab yang ada pada diri kita menuntut kita, kita harus tahu kapan harus mencari pelepasan dan bagaimana cara untuk mendapatkannya lagi.
Kita harus menyadari bahwa kita hanyalah manusia, bukan seluruh organisasi atau sebuah angkatan perang, dan apa yang bisa kita lakukan ada batasnya. Jangan mengharapkan yang mustahil dan bersifat khayalan belaka dari diri kita!
Kadang-kadang keadaan memaksa kita untuk melakukan sesuatu yang melampaui batas, dan dalam satu kesempatan itu mereka jadi tegang dan merasa kesal. Pada waktu seperti lebih baik meledak, meletupkan kemarahan ke luar seperti air yang membanjiri bendungan. Tetap menyimpannya dalam hati akan menyebabkan jaringan tubuh diracuninya, menyebabkan kita tidak bisa untuk istirahat yang tenang, bahkan untuk sejenak sekalipun. Tetapi semuanya itu harus ada batasnya, tidak menentang norma-norma yang ada, serta tidak merugikan orang lain.
Kenikmatan hidup ada pada saat kita benar-benar mengetahui apa yang kita lakukan dan apa manfaat serta hasil dari yang kita lakukan tersebut, dengan begitu kita akan merasa ikhlas dan tanpa beban dalam melakukannya.
Referensi :
Maltz, M. M.D., F.I.C.S. (1992). Kekuatan ajaib psikologi citra diri. Jakarta : Mitra Utama
Kau adalah sesuatu yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh ALLAH, selain wanita…
Waktu…kau tanpa celah…dan tanpa rasa…
Engkaulah yang menyatukan Matahari, Bulan, Bumi, Laut, Gunung, Manusia, Hewan, Tumbuhan, dan makhluk-makhluk lainnya…
Waktu…tidak ada yang luput dari sentuhanmu…
Tapi, dirimulah yang tidak tersentuh
Kau selalu berjalan ke depan…tidak pernah menoleh ke belakang walau hanya untuk sesaat…
Waktu…kaulah yang menyembuhkan luka…
Dan, kau jugalah yang memperparah luka…
Kau yang mempertemukan dua hati…yang berlayar dan menepi dalam satu kehidupan…
Kau juga yang memisahkan dua hati…hingga bagai raga tak bernyawa…
Waktu…kaulah misteri hidup yang sesungguhnya…kau tidak bisa disentuh…namun kaulah yang menentukan antara yang meninggalkan dan yang ditinggalkan…
Waktu…bisakah kau berdiam sejenak…
Pada saat ku merasakan hal terindah dalam hidupku…
Tapi, waktu…kau memang tidak tersentuh…tidak mendengar jeritan hati…tidak melihat penderitaan yang sedang di alami oleh makhluk lain…
Pernah ku Tanya hidup…
Ke mana arah dan tujuannya…?
Bila harus mengikutimu…waktu…
Ku mohon berikanlah aku di sisi tempat engkau menatapku dengan sendu matamu…
Tidak ada yang bisa mengikatmu…bahkan kematian sekalipun…ada campur tanganmu…
Waktu…di sisa hidupku…
Temanilah aku…
Dengan kebaikan…dan kemenangan…
Pertemukan aku dengan tahtaku…
Pertemukan aku dengan mutiaraku…
Dan, temani aku di saat terakhirku…
Waktu…engkaulah yang menciptakan semua kenangan yang nyata itu…
Waktu…kau tanpa celah…dan tanpa rasa…
Engkaulah yang menyatukan Matahari, Bulan, Bumi, Laut, Gunung, Manusia, Hewan, Tumbuhan, dan makhluk-makhluk lainnya…
Waktu…tidak ada yang luput dari sentuhanmu…
Tapi, dirimulah yang tidak tersentuh
Kau selalu berjalan ke depan…tidak pernah menoleh ke belakang walau hanya untuk sesaat…
Waktu…kaulah yang menyembuhkan luka…
Dan, kau jugalah yang memperparah luka…
Kau yang mempertemukan dua hati…yang berlayar dan menepi dalam satu kehidupan…
Kau juga yang memisahkan dua hati…hingga bagai raga tak bernyawa…
Waktu…kaulah misteri hidup yang sesungguhnya…kau tidak bisa disentuh…namun kaulah yang menentukan antara yang meninggalkan dan yang ditinggalkan…
Waktu…bisakah kau berdiam sejenak…
Pada saat ku merasakan hal terindah dalam hidupku…
Tapi, waktu…kau memang tidak tersentuh…tidak mendengar jeritan hati…tidak melihat penderitaan yang sedang di alami oleh makhluk lain…
Pernah ku Tanya hidup…
Ke mana arah dan tujuannya…?
Bila harus mengikutimu…waktu…
Ku mohon berikanlah aku di sisi tempat engkau menatapku dengan sendu matamu…
Tidak ada yang bisa mengikatmu…bahkan kematian sekalipun…ada campur tanganmu…
Waktu…di sisa hidupku…
Temanilah aku…
Dengan kebaikan…dan kemenangan…
Pertemukan aku dengan tahtaku…
Pertemukan aku dengan mutiaraku…
Dan, temani aku di saat terakhirku…
Waktu…engkaulah yang menciptakan semua kenangan yang nyata itu…
SEBUAH CERITA SINGKAT TENTANG WAFATNYA GATOT KACHA
Diposting oleh Al-Maghribi di 20.23 Label: CERITA WAYANG
Tentu kita mengetahui tokoh perwayangan yang bernama Gatot Kacha. Dia adalah seorang ksatria dari Pandawa, putra dari Bima Sena dan Dewi Arimbi. Ia salah satu ksatria Pandawa yang terhebat karena memiliki tenaga seperti 100 ekor gajah dewasa, otot kawat, tulang besi, dan dapat terbang di angkasa. Kebayang kan betapa kuat dan hebatnya ksatria yang bernama Gatot Kacha itu, di sini saya ingin berbagi cerita tentang wafatnya salah satu ksatria Pandawa yang hebat itu. Cerita ini berawal dari sebuah Kerajaan bernama Pandawa di mana ada 5 orang bersaudara yang menghidupkan kerajaan itu, yaitu. Kunta Dewa, Arjuna, Bima Sena, Nakula dan Sadewa. Mereka berlima di ayomi oleh Prabu Kresna dan Semar sebagai orang-orang yang membantu sekaligus memberi petunjuk kepada mereka berlima, dalam perang melawan saudara mereka sendiri Kurawa yang dibantu oleh Kerajaan Astina. Perang antara Pandawa melawan Kurawa dinamakan perang Bharata Yudha. Di tengah perang yang bergejolak tersebut lahir Gatot Kacha salah satu ksatria pemberani dan kuat milik Pandawa.
Lahir dari Dewi Arimbi, pada saat melahirkan Gatot Kacha keadaan fisik Gatot Kacha sangat buruk matanya buta, dengan mulut yang menganga. Sebagai ksatria Bima Sena merasa malu mempunyai putra seperti itu, lalu pada akhirnya agar anaknya mempunyai bentuk yang sempurna ia mencampur unsur besi untuk membentuk ksatria yang ia inginkan. Tubuh bayi tersebut ia lebur menjadi satu dengan besi tersebut. Setelah proses pembentukan itu jadilah bentuk ksatria sempurna yang bernama Gatot Kacha, proses di ataslah yang membuat Gatot Kacha memiliki otot kawat tulang besi.
Setelah semuanya selesai Bima Sena, meminta agar sang kakak Arjuna mau memotong tali pusar milik anaknya. Alat yang digunakan untuk memotong tali pusar Gatot Kacha adalah rangka anak panah “Kunta Widaya Danu”. Arjuna hanya mendapatkan rangkanya setelah bertarung dengan Prabu Karna, dan rangka panah pada saat digunakan untuk memotong tali pusar Gatot Kacha, tiba-tiba rangka panah itu masuk ke dalam perut Gatot Kacha dan menjadi kelemahan untuk Gatot Kacha.
Semua pertarungan telah ia ikuti salah satunya adalah perang Bharata Yudha, ia menjadi ksatria yang sangat kuat bagi Pandawa, berbagai kemenanganpun sudah banyak yang menghiasi hidupnya dan menjadi Senopati (Pimpinan Perang) untuk Pandawa.
Pada saat perang “Babat Bharata Yudha Jaya Binangun” adalah perang terakhir antara Pandawa berhadapan dengan Kurawa (Astina). Di perang ini semua orang Astina mati, dari kubu Pandawa semua anak cucunya juga wafat termasuk Gatot Kacha. Gatot Kacha gugur karena terkena anak panah “Kunta Widaya Danu”, yang dilepaskan oleh Prabu Karna. Awalnya anak panah itu beradu kecepatan dengan Gatot Kacha di udara, Gatot Kacha sudah mengetahui panah itu adalah milik Prabu Karna, panah yang dapat membunuhnya karena rangka panah tersebut sudah ada dalam perutnya. Gatot Kacha lebih cepatnya daripada panah tersebut maka panah itu tidak dapat mengenai Gatot Kacha. Perasaan Gatot Kacha sudah senang, karena panah itu tidak dapat mengenainya, sehingga ia lengah ia tidak menyadari bahwa panah itu tiba-tiba menjadi lebih cepat karena sukma Rusto dan Trusto orang Kurawa ia bunuh dan sukmanya tidak ikhlas pada Gatot Kacha. Panah tersebut masuk ke dalam pusarnya Gatot Kacha, dan gugurlah Gatot Kacha. Ia jatuh tepat di kereta kuda Prabu Karna, hancurlah kereta kuda tersebut oleh jasad Gatot Kacha.
Lahir dari Dewi Arimbi, pada saat melahirkan Gatot Kacha keadaan fisik Gatot Kacha sangat buruk matanya buta, dengan mulut yang menganga. Sebagai ksatria Bima Sena merasa malu mempunyai putra seperti itu, lalu pada akhirnya agar anaknya mempunyai bentuk yang sempurna ia mencampur unsur besi untuk membentuk ksatria yang ia inginkan. Tubuh bayi tersebut ia lebur menjadi satu dengan besi tersebut. Setelah proses pembentukan itu jadilah bentuk ksatria sempurna yang bernama Gatot Kacha, proses di ataslah yang membuat Gatot Kacha memiliki otot kawat tulang besi.
Setelah semuanya selesai Bima Sena, meminta agar sang kakak Arjuna mau memotong tali pusar milik anaknya. Alat yang digunakan untuk memotong tali pusar Gatot Kacha adalah rangka anak panah “Kunta Widaya Danu”. Arjuna hanya mendapatkan rangkanya setelah bertarung dengan Prabu Karna, dan rangka panah pada saat digunakan untuk memotong tali pusar Gatot Kacha, tiba-tiba rangka panah itu masuk ke dalam perut Gatot Kacha dan menjadi kelemahan untuk Gatot Kacha.
Semua pertarungan telah ia ikuti salah satunya adalah perang Bharata Yudha, ia menjadi ksatria yang sangat kuat bagi Pandawa, berbagai kemenanganpun sudah banyak yang menghiasi hidupnya dan menjadi Senopati (Pimpinan Perang) untuk Pandawa.
Pada saat perang “Babat Bharata Yudha Jaya Binangun” adalah perang terakhir antara Pandawa berhadapan dengan Kurawa (Astina). Di perang ini semua orang Astina mati, dari kubu Pandawa semua anak cucunya juga wafat termasuk Gatot Kacha. Gatot Kacha gugur karena terkena anak panah “Kunta Widaya Danu”, yang dilepaskan oleh Prabu Karna. Awalnya anak panah itu beradu kecepatan dengan Gatot Kacha di udara, Gatot Kacha sudah mengetahui panah itu adalah milik Prabu Karna, panah yang dapat membunuhnya karena rangka panah tersebut sudah ada dalam perutnya. Gatot Kacha lebih cepatnya daripada panah tersebut maka panah itu tidak dapat mengenai Gatot Kacha. Perasaan Gatot Kacha sudah senang, karena panah itu tidak dapat mengenainya, sehingga ia lengah ia tidak menyadari bahwa panah itu tiba-tiba menjadi lebih cepat karena sukma Rusto dan Trusto orang Kurawa ia bunuh dan sukmanya tidak ikhlas pada Gatot Kacha. Panah tersebut masuk ke dalam pusarnya Gatot Kacha, dan gugurlah Gatot Kacha. Ia jatuh tepat di kereta kuda Prabu Karna, hancurlah kereta kuda tersebut oleh jasad Gatot Kacha.
KEBENARAN YANG SESUNGGUHNYA TENTANG MANUSIA
Diposting oleh Al-Maghribi di 20.12 Label: untuk berbagi
Para ahli Psikologi dan Psikiatri telah berulang kali menunjukkan bahwa orang yang paling sulit dievaluasi secara objektif adalah dirinya sendiri. Kita semua pasti pernah mengenal orang pandai yang berpikir dirinya bodoh, orang rupawan yang membayangkan dirinya jelek, dan orang yang terus menerus merendahkan dirinya, menganggap semua keberhasilannya sebagai kegagalan. Semua itu adalah konsep tentang diri sendiri yang tidak benar dan hanya khayalan negatif tentang kegagalan dalam diri kita sendiri. Konsep tentang diri yang seperti itulah yang membuat kita lemah, yang membuat kita menyerah sebelum “bertarung”. Lalu apa yang harus kita ubah jika kita, atau orang-orang terdekat kita mengalami hal seperti itu?
Yang dapat kita ubah adalah konsep pikiran tentang dirinya sendiri dalam menjalani hidup. Manusia hidup dan bertingkah laku sesuai dengan persepsi dan keyakinan tentang apa yang menurutnya benar tentang dirinya dan lingkungannya, walaupun terkadang penilaian tentang “kebenaran” itu bersifat subjektif. Konsep diri tidak dapat begitu saja berubah, karena sudah tertanam dari pengalaman masa lalu dan mempengaruhi masa kini dan masa depan.
Kebenaran tentang diri yang sesungguhnya terletak pada pemikiran kita tentang manusia macam apakah diri kita itu. Apakah kita tipe orang gagal atau orang sukses, semuanya tergantung dari kita sendiri. Kita sendirilah yang menanam pikiran-pikiran negatif maupun positif ke dalam semua tindakan yang akan kita lakukan, dan hasilnya tergantung dari apa yang kita “bisikan” kepada diri kita. Jika kita membisikkan tentang kesuksesan maka kita akan mendapatkan hasil yang baik, dan jika kita membisikkan tentang kegagalan maka kita akan mendapatkan hasil yang buruk, dan itu bisa bersifat abadi. Karena ada pula yang sebaliknya, ada yang membisikkan kesuksesan terhadapa dirinya tapi kegagalan yang dia dapat. Tapi tenang saja karena itu bersifat sementara. Itu semua tergantung dari apa yang di pikirkan, diperbuat, serta usahanya dalam meraih kesuksesan.
Kebenaran yang sesungguhnya tentang manusia adalah bahwa serendah apapun kita, kita pasti punya sesuatu yang bisa ditawarkan untuk Dunia. Hanya pikiran negatif yang bernama kekhawatiran dan kegagalanlah yang membuat kita kalah dan yang membuat kita merasa sendirian, serta merasa tidak layak ada di Dunia ini. Kita adalah manusia, seorang duta yang diciptakan ALLAH untuk menjaga dan menjadi penengah bagi makhluk-makhluk yang diciptakan oleh ALLAH. Semua hal yang kita pikirkan dan lakukan haruslah yang berarti dan bermanfaat bagi semua. Oleh karena itu jagalah pikiran kita agar tetap menghasilkan pikiran positif sehingga apa yang kita perbuat juga positif yang berarti, itu adalah keberhasilan untuk diri kita sendiri.
Yang dapat kita ubah adalah konsep pikiran tentang dirinya sendiri dalam menjalani hidup. Manusia hidup dan bertingkah laku sesuai dengan persepsi dan keyakinan tentang apa yang menurutnya benar tentang dirinya dan lingkungannya, walaupun terkadang penilaian tentang “kebenaran” itu bersifat subjektif. Konsep diri tidak dapat begitu saja berubah, karena sudah tertanam dari pengalaman masa lalu dan mempengaruhi masa kini dan masa depan.
Kebenaran tentang diri yang sesungguhnya terletak pada pemikiran kita tentang manusia macam apakah diri kita itu. Apakah kita tipe orang gagal atau orang sukses, semuanya tergantung dari kita sendiri. Kita sendirilah yang menanam pikiran-pikiran negatif maupun positif ke dalam semua tindakan yang akan kita lakukan, dan hasilnya tergantung dari apa yang kita “bisikan” kepada diri kita. Jika kita membisikkan tentang kesuksesan maka kita akan mendapatkan hasil yang baik, dan jika kita membisikkan tentang kegagalan maka kita akan mendapatkan hasil yang buruk, dan itu bisa bersifat abadi. Karena ada pula yang sebaliknya, ada yang membisikkan kesuksesan terhadapa dirinya tapi kegagalan yang dia dapat. Tapi tenang saja karena itu bersifat sementara. Itu semua tergantung dari apa yang di pikirkan, diperbuat, serta usahanya dalam meraih kesuksesan.
Kebenaran yang sesungguhnya tentang manusia adalah bahwa serendah apapun kita, kita pasti punya sesuatu yang bisa ditawarkan untuk Dunia. Hanya pikiran negatif yang bernama kekhawatiran dan kegagalanlah yang membuat kita kalah dan yang membuat kita merasa sendirian, serta merasa tidak layak ada di Dunia ini. Kita adalah manusia, seorang duta yang diciptakan ALLAH untuk menjaga dan menjadi penengah bagi makhluk-makhluk yang diciptakan oleh ALLAH. Semua hal yang kita pikirkan dan lakukan haruslah yang berarti dan bermanfaat bagi semua. Oleh karena itu jagalah pikiran kita agar tetap menghasilkan pikiran positif sehingga apa yang kita perbuat juga positif yang berarti, itu adalah keberhasilan untuk diri kita sendiri.
Rabu, 26 Mei 2010
Do’a merupakan senjata makhluk hidup dan umat Muhammad s.a.w dalam menghadapi kesulitan, kesusahan, dan kelemahan yang ada dan menempa dirinya. Betapa indah dan suci kata-kata yang terucap dalam do’a, ALLAH sangat menyukai orang yang berdo’a karena itu menandakan bahwa kita (manusia) itu lemah dan sangat membutuhkan bantuan ALLAH, dan ALLAH juga akan senang membantu kita (manusia) karena itu menandakan bahwa kita mengakui ALLAH sebagai satu-satunya Tuhan kita (manusia). Oleh karena itu, sahabat berdo’alah dalam keadaan apapun. Jika memang ada do’a kita yang belum dikabulkan, mungkin itu dikarenakan kita kurang merendah kepada ALLAH pada saat berdo’a, permintaan yang kita ajukan tidak terlalu penting dan membebani pikiran, atau mungkin juga ALLAH yang lebih tahu mengapa do’a tersebut belum dikabulkan olehnya. Mungkin juga karena ALLAH ingin lebih lama mendengar keinginan dan suara kita memohon kepada-NYA, benar-benar indah kan sahabat. Pada kesempatan kali ini Saya ingin berbagi cerita tentang seorang hamba ALLAH yang doa’nya sangat mustajab, yaitu Said Bin Jubair.
Ketaqwaan hamba ALLAh yang satu ini tak bisa diragukan lagi. Ketika kepalanya terpisah dari tubuhnya, dia masih tetap mengucapkan kalimat “Laa Ilaaha Illallah”. Doa’nya pun dikabulkan oleh ALLAH untuk menghukum si pembunuh dirinya.
Nama panggilannya adalah Abu Abdullah. Dia datang dari Habasya, dia bergabung dengan Bani Asad dan tinggal di Kufah. Said adalah sahabat dari Imam Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Tholib. Said mempunyai penegtahuan luas yang didapatkan dari Imam Zainal Abidin, seorang Qutub alam semesta. Penerus ilmu Nubuwwah dan imam manusia di zamannya. Said sangat mencitai sholat, dia selalu bangun di waktu Shubuh ketika ayam jantan miliknya berkokok. Suatu ketika ayam jantan kesayangannya itu tidak berkokok, sehingga Said bangun setelah matahari terbit. Sudah barang tentu dia sangat sedih karena tidak dapat menjalankan sholat tepat waktunya. Ketika Said melihat ayam jantannya, dia berkata dengan nada marah, “Mengapa engkau tidak berkokok? Semoga ALLAH membuatmu tak dapat berkokok”!
Sejak saat itu ayamnya tidak dapat berkokok lagi. Melihat peristiwa itu, ibunya Said berkata kepada anaknya, Said, ALLAH mengabulkan do’amu. Jadi jangan memohon kepada ALLAH untuk melawan seseorang, karena orang itu bisa celaka nanti”! Said berusaha menjaga do’anya agar tidak mendo’akan celaka bagi seseorang. Tetapi pada suatu ketika, Said terpaksa mengucapkan do’a mustajabnya ketika menjelang ajal.
Dikisahkan, pada saat itu yang menjadi kholifah adalah Abdul Malik bin Marwan. Dia adalah seorang penguasa yang sangat dzolim dan telah meninggalkan agama Islam yang sebenarnya. Dia adalah pemimpin kaum munafik di zamannya. Dia pula yang mengangkat Al-Hajjaj bin Yusuf sebagai penguasa atau Gubernur Hijaz, kemidian memindahkannya ke Kufah. Al-Hajjaj adalah gubernur yang sangat kejam terhadap rakyatnya. Dia banyak membunuh dan menyiksa rakyat yang tidak bersalah. Suatu ketika, Al-Hajjaj mengirim pasukan muslimin ke perbatasan untuk memperluas invasinya, pasukan muslimin ini dipimpin oleh Abdurahman dan ditugaskan untuk mengambil alih kerajaan Turki yang dipimpin oleh Raja Ratbil.
Terjadilah pertempuran hebat diantara kedua kubu tersebut, tetapi akhirnya pasukan Abdurahman berhasil mengalahkan pasukan Turki. Setelah kemenangan tersebut, kemudian Abdurahman mengirim utusan untuk mengahadap Al-Hajjaj. “Abdurahman ingin melihat tanah-tanah yang ditaklukkan. Dia memerintahkan pasukan untuk istirahat”! ucap utusan tersebut. Kemudian Al-Hajjaj memberikan surat kepada utusan tersebut untuk disampaikan kepada Abdurahman yang isinya kutukan kepada Abdurahaman sebab mengistirahatkan pasukannya. Dia pun memerintahkan pasukan agar terus bertempur.
Abdurahman mengetahui niat jahat Al-Hajjaj di balik perintahnya yang tentunya ingin memperlemah mereka. Dia pun mengajak pasukannya untuk memberontak. Maka, pasukan Abdurahman kembali ke Iraq untuk menumbangkan kedzoliman Al-Hajjaj. Banyak kaum muslimin yang pandai dalam Al-Qur’an, baik mengetahui tafsir dan pengetahuan tentang Al-Qur’an yang bergabung dengan pasukan ini sehingga mereka membentuk pasukan yang kemudian disebut sebagai “Pasukan Pembaca Al-Qur’an”. Pasukan ini dipimpin oleh Kumami bin Ziyad. Dan, Said bin Jubair berada dalam pasukan ini.
Mereka bertempur melawan pasukan Al-Hajjaj dan banyak membebaskan daerah-daerah kekuasaan kekholifahan Abdul Malik bin Marwan. Daerah tersebut adalah Basrah dan Kufah di Iraq, Afganistan, Kirman dan Fars (Iran). Abdul Malik mengirim pasukannya yang lebih besar lagi sehingga terjadi pertempuran yang tidak di dekat Kufah, tepatnya di Dir’al Jumanjum. Dalam pertempuran inilah pasukan Abdurahman mengalami kekalahan. Pasukannya banyak yang tewas, sisanya ada yang tertangkap dan melarikan diri. Abdurahman sendiri melarikan diri ke Turki, Kumail bin Ziyad menghilang, sedangkan Said bin Jubair hijrah ke Mekkah dan memilih tinggal di suatu lembah.
Abdul Malik mengirim utusan untuk mencari Said, yakni Kholid bin Abdullah Al-Qosri. Sesampainya di Mekkah, sang utusan ini naik ke suatu mimbar dan membacakan surat dari Kholifah Abdul Malik bin Marwan untuk rakyat Mekkah. Isi surat itu dibacakan keras-keras dihadapan penduduk Mekkah :
“Dari Abdul Malik bin Marwan, untuk rakyat Mekkah, aku menunjuk Kholid bin Abdullah Al-Qosri sebagai penguasa kalian. Dengarkan dan patuhilah dia. Kami akan membunuh siapapun yang memberi pertolongan kepada Said bin Jubair”. Kemudian Kholid bin Abdullah Al-Qosri berkata, “Bila aku menemukan Said bin Jubair berada di antara rumah kalian, maka akan aku hancurkan rumah itu dan rumah-rumah di sekitarnya”!
Said mengetahui bahwa orang yang akan menolongnya akan dibunuh oleh utusan Abdul Malik bin Marwan. Lalu dia membawa keluarganya ke lembah tempat dia tinggal. Dikisahkan, suatu saat mata-mata Abdul Malik bin Marwan mengetahui keberadaan Said. Si mata-mata ini memberitahukan kepada Kholid. Lalu dikirim beberapa orang berkuda dengan pedang terhunus mendatangi tempat kediaman Said bin Jubair. Orang-orang suruhan Kholid bin Abdullah Al-Qosri menemukan sebuah tenda di balik bebatuan. Lalu mereka turun dari kuda dan mendekati tenda tersebut. Sementara di dalam tenda, Said sedang berdo’a. Anak Said yang mengetahui para penunggang kuda tersebut akan menangkap ayahnya mencucurkan air mata. Ayahnya berkata, “Anakku, mengapa kau menangis? Aku telah hidup selama 75 tahun lamanya, itu adalah waktu yang panjang”.
Kemudian Said memeluk anaknya dan mengucapkan selamat tinggal kepada mereka. Lalu, Said keluar dari tenda dengan gagah berani menghampiri pimpinan orang-orang yang akan menangkapnya itu. Pimpinan pasukan tersebut mengagumi kepribadian Said, dan hatinya tersentuh mendengar Said berdo’a dan berdialog dengan anaknya tadi. “Aku diperintahkan untuk menangkapmu. Larilah sesukamu. Aku akan ikut mendampingimu!” Kata kepala pasukan itu. “Apakah engkau memiliki keluarga?” Tanya Said kepada pimpinan pasukan itu. “Ya!” “Apakah engkau tidak mengkhawatirkan keselamatan mereka?” Tanya Said lagi. “ALLAH akan menyelamatkan mereka,” jawab pimpinan itu.
Namun, Said menolak untuk melarikan diri. Dia tidak ingin ada korban yang dibunuh oleh pimpinan yang dzolim tersebut. Setelah ditangkap, Said dijebloskan ke dalam penjara yang dibangun oleh Al-Hajjaj di sebuah kota yang baru berdiri diantara Kufah dan Basrah. Kota itu bernama Wasit. Di kota ini pula Al-Hajjaj membangun istananya. Sementara, di dalam penjara besar yang dibangunnya terdapat ribuan laki-laki, wanita dan anak-anak yang mendapat siksaan. Mereka adalah para rakyat yang tidak bersalah, yang menentang kekuasaannya yang dzolim.
Suatu hari, Said dihadapkan ke Al-Hajjaj di istana Kota Wasit, “siapa namamu?” Tanya Al-Hajjaj, Said berkata, “Aku Said bin Jubair!” (Dalam bahasa Arab Said berarti gembira dan Jubair berarti tidak dapat dihancurkan). Al-Hajjaj berkata, “Bukan! Namamu adalah Shaqi bin Kusair (Shaqi berarti kesedihan dan Kusair berarti dapat dihancurkan). “Ibuku lebih mengetahui namaku!” Balas Said dengan lantang, “Semoga ibumu dalam kesedihan!” Balas Al-Hajjaj lagi. Tapi Said pun membalas dengan lantang lagi, “ALLAH-lah yang lebih mengetahuinya!”. Al-Hajjaj terdiam, kemudian dia bertepuk tangan. Seseorang yang buruk rupa keluar dengan bertingkah lucu. Al-Hajjaj dan yang hadir di situ tertawa terbahak-bahak kecuali Said yang hanya tetap terdiam.
“Mengapa engkau tidak tertawa?” Tanya Al-Hajjaj. “Tidak ada yang perlu ditertawakan!” Jawab Said. “Aku tertawa!” Ucap Al-Hajjaj. Demikianlah ALLAH menciptakan kita berbeda-beda!” Ucap Said. Kemudian Al-Hajjaj memerintahkan untuk mengambil sekotak permata, lalu memilihnya di hadapan Said. “Apa yang engkau pikirkan dengan permata ini?” Tanya Al-Hajjaj. “Permta itu bagus bila engkau belanjakan di jalan ALLAH!” jawab Said. “Kenapa?” Tanya Al-Hajjaj. “untuk menyelamatkanmu di hari kiamat nanti!” balas Said.
Al-Hajjaj terdiam lalu memerintahkan algojonya untuk membunuh Said. Said meminta izin untuk mengerjakan Shalat dua rakaat. Lalu, dia menghadap Ka’bah sambil berkata, “Sungguh aku hadapkan dengan lurus, sepenuhnya kepada ALLAH yang menciptakan langit dan bumi. Dan aku bukanlah seorang yang musyrik. “Palingkan dia dari Ka’bah!” perintah Al-Hajjaj. Lalu, Said mengucapkan do’a mustajabnya, “Ya ALLAH, jangan ampuni orang yang menghukumku. Hukum dia dengan darahku. Dan jadikanlah aku orang yang terakhir dari pengikut Muhammad s.a.w yang dia bunuh.”
Kemudian algojo memenggal kepala Said. Ketika kepalanya jatuh ke tanah terdengar ucapan kalimat tauhid, Laa Illaha Illallaah.” Sementara itu Al-Hajjaj heran melihat darah mengalir terus menerus dari tubuh Said. Dia pun memanggil tabib pribadinya. “Semua orang sebelumnya yang engkau bunuh dalam keadaan takut, sehingga darak mereka terhenti pada pembuluh darah mereka. Sedang Said tidak takut, detak jantungnya normal,” tabib itu memberikan penjelasan medis.
Darah dari potongan tubuh Said terus mengalir dan membuat Al-Hajjaj sangat ketakutan. Sejak kesyahidan Said bin Jubair itulah akhirnya Al-Hajjaj berubah menjadi gila. Dia selalu berteriak dengan kata-kata, “Mengapa aku membunuh Said bin Jubair?” Lima belas hari kemudian dalam kegilaannya, Al-Hajjaj tiba-tiba tewas mengenaskan. Do’a Said dijabah oleh ALLAH SWT, setelah kematian Al-Hajjaj, penjara kota Wasit dibuka dan para tahanan yang terdiri dari laki-laki, wanita, dan anak-anak yang berjumlah lima puluh ribuan pun dibebaskan.
Begitulah sepenggal cerita salah satu pejuang Islam dan umat Baginda Nabi Muhammad s.a.w, yang do’anya sangat mustajab dikarenakan ketaqwaannya kepada ALLAH SWT. Kita sebagai manusia tidak mempunyai apa-apa dan tidak bisa berbuat apa-apa di dunia ini. Yang bisa kita lakukan hanya berdo’a dan berusaha untuk bisa dilihat dan ditatap dengan penuh kasih sayang dan ridho dari ALLAH SWT.
۞ Sumber : Misteri (2009)
Ketaqwaan hamba ALLAh yang satu ini tak bisa diragukan lagi. Ketika kepalanya terpisah dari tubuhnya, dia masih tetap mengucapkan kalimat “Laa Ilaaha Illallah”. Doa’nya pun dikabulkan oleh ALLAH untuk menghukum si pembunuh dirinya.
Nama panggilannya adalah Abu Abdullah. Dia datang dari Habasya, dia bergabung dengan Bani Asad dan tinggal di Kufah. Said adalah sahabat dari Imam Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Tholib. Said mempunyai penegtahuan luas yang didapatkan dari Imam Zainal Abidin, seorang Qutub alam semesta. Penerus ilmu Nubuwwah dan imam manusia di zamannya. Said sangat mencitai sholat, dia selalu bangun di waktu Shubuh ketika ayam jantan miliknya berkokok. Suatu ketika ayam jantan kesayangannya itu tidak berkokok, sehingga Said bangun setelah matahari terbit. Sudah barang tentu dia sangat sedih karena tidak dapat menjalankan sholat tepat waktunya. Ketika Said melihat ayam jantannya, dia berkata dengan nada marah, “Mengapa engkau tidak berkokok? Semoga ALLAH membuatmu tak dapat berkokok”!
Sejak saat itu ayamnya tidak dapat berkokok lagi. Melihat peristiwa itu, ibunya Said berkata kepada anaknya, Said, ALLAH mengabulkan do’amu. Jadi jangan memohon kepada ALLAH untuk melawan seseorang, karena orang itu bisa celaka nanti”! Said berusaha menjaga do’anya agar tidak mendo’akan celaka bagi seseorang. Tetapi pada suatu ketika, Said terpaksa mengucapkan do’a mustajabnya ketika menjelang ajal.
Dikisahkan, pada saat itu yang menjadi kholifah adalah Abdul Malik bin Marwan. Dia adalah seorang penguasa yang sangat dzolim dan telah meninggalkan agama Islam yang sebenarnya. Dia adalah pemimpin kaum munafik di zamannya. Dia pula yang mengangkat Al-Hajjaj bin Yusuf sebagai penguasa atau Gubernur Hijaz, kemidian memindahkannya ke Kufah. Al-Hajjaj adalah gubernur yang sangat kejam terhadap rakyatnya. Dia banyak membunuh dan menyiksa rakyat yang tidak bersalah. Suatu ketika, Al-Hajjaj mengirim pasukan muslimin ke perbatasan untuk memperluas invasinya, pasukan muslimin ini dipimpin oleh Abdurahman dan ditugaskan untuk mengambil alih kerajaan Turki yang dipimpin oleh Raja Ratbil.
Terjadilah pertempuran hebat diantara kedua kubu tersebut, tetapi akhirnya pasukan Abdurahman berhasil mengalahkan pasukan Turki. Setelah kemenangan tersebut, kemudian Abdurahman mengirim utusan untuk mengahadap Al-Hajjaj. “Abdurahman ingin melihat tanah-tanah yang ditaklukkan. Dia memerintahkan pasukan untuk istirahat”! ucap utusan tersebut. Kemudian Al-Hajjaj memberikan surat kepada utusan tersebut untuk disampaikan kepada Abdurahman yang isinya kutukan kepada Abdurahaman sebab mengistirahatkan pasukannya. Dia pun memerintahkan pasukan agar terus bertempur.
Abdurahman mengetahui niat jahat Al-Hajjaj di balik perintahnya yang tentunya ingin memperlemah mereka. Dia pun mengajak pasukannya untuk memberontak. Maka, pasukan Abdurahman kembali ke Iraq untuk menumbangkan kedzoliman Al-Hajjaj. Banyak kaum muslimin yang pandai dalam Al-Qur’an, baik mengetahui tafsir dan pengetahuan tentang Al-Qur’an yang bergabung dengan pasukan ini sehingga mereka membentuk pasukan yang kemudian disebut sebagai “Pasukan Pembaca Al-Qur’an”. Pasukan ini dipimpin oleh Kumami bin Ziyad. Dan, Said bin Jubair berada dalam pasukan ini.
Mereka bertempur melawan pasukan Al-Hajjaj dan banyak membebaskan daerah-daerah kekuasaan kekholifahan Abdul Malik bin Marwan. Daerah tersebut adalah Basrah dan Kufah di Iraq, Afganistan, Kirman dan Fars (Iran). Abdul Malik mengirim pasukannya yang lebih besar lagi sehingga terjadi pertempuran yang tidak di dekat Kufah, tepatnya di Dir’al Jumanjum. Dalam pertempuran inilah pasukan Abdurahman mengalami kekalahan. Pasukannya banyak yang tewas, sisanya ada yang tertangkap dan melarikan diri. Abdurahman sendiri melarikan diri ke Turki, Kumail bin Ziyad menghilang, sedangkan Said bin Jubair hijrah ke Mekkah dan memilih tinggal di suatu lembah.
Abdul Malik mengirim utusan untuk mencari Said, yakni Kholid bin Abdullah Al-Qosri. Sesampainya di Mekkah, sang utusan ini naik ke suatu mimbar dan membacakan surat dari Kholifah Abdul Malik bin Marwan untuk rakyat Mekkah. Isi surat itu dibacakan keras-keras dihadapan penduduk Mekkah :
“Dari Abdul Malik bin Marwan, untuk rakyat Mekkah, aku menunjuk Kholid bin Abdullah Al-Qosri sebagai penguasa kalian. Dengarkan dan patuhilah dia. Kami akan membunuh siapapun yang memberi pertolongan kepada Said bin Jubair”. Kemudian Kholid bin Abdullah Al-Qosri berkata, “Bila aku menemukan Said bin Jubair berada di antara rumah kalian, maka akan aku hancurkan rumah itu dan rumah-rumah di sekitarnya”!
Said mengetahui bahwa orang yang akan menolongnya akan dibunuh oleh utusan Abdul Malik bin Marwan. Lalu dia membawa keluarganya ke lembah tempat dia tinggal. Dikisahkan, suatu saat mata-mata Abdul Malik bin Marwan mengetahui keberadaan Said. Si mata-mata ini memberitahukan kepada Kholid. Lalu dikirim beberapa orang berkuda dengan pedang terhunus mendatangi tempat kediaman Said bin Jubair. Orang-orang suruhan Kholid bin Abdullah Al-Qosri menemukan sebuah tenda di balik bebatuan. Lalu mereka turun dari kuda dan mendekati tenda tersebut. Sementara di dalam tenda, Said sedang berdo’a. Anak Said yang mengetahui para penunggang kuda tersebut akan menangkap ayahnya mencucurkan air mata. Ayahnya berkata, “Anakku, mengapa kau menangis? Aku telah hidup selama 75 tahun lamanya, itu adalah waktu yang panjang”.
Kemudian Said memeluk anaknya dan mengucapkan selamat tinggal kepada mereka. Lalu, Said keluar dari tenda dengan gagah berani menghampiri pimpinan orang-orang yang akan menangkapnya itu. Pimpinan pasukan tersebut mengagumi kepribadian Said, dan hatinya tersentuh mendengar Said berdo’a dan berdialog dengan anaknya tadi. “Aku diperintahkan untuk menangkapmu. Larilah sesukamu. Aku akan ikut mendampingimu!” Kata kepala pasukan itu. “Apakah engkau memiliki keluarga?” Tanya Said kepada pimpinan pasukan itu. “Ya!” “Apakah engkau tidak mengkhawatirkan keselamatan mereka?” Tanya Said lagi. “ALLAH akan menyelamatkan mereka,” jawab pimpinan itu.
Namun, Said menolak untuk melarikan diri. Dia tidak ingin ada korban yang dibunuh oleh pimpinan yang dzolim tersebut. Setelah ditangkap, Said dijebloskan ke dalam penjara yang dibangun oleh Al-Hajjaj di sebuah kota yang baru berdiri diantara Kufah dan Basrah. Kota itu bernama Wasit. Di kota ini pula Al-Hajjaj membangun istananya. Sementara, di dalam penjara besar yang dibangunnya terdapat ribuan laki-laki, wanita dan anak-anak yang mendapat siksaan. Mereka adalah para rakyat yang tidak bersalah, yang menentang kekuasaannya yang dzolim.
Suatu hari, Said dihadapkan ke Al-Hajjaj di istana Kota Wasit, “siapa namamu?” Tanya Al-Hajjaj, Said berkata, “Aku Said bin Jubair!” (Dalam bahasa Arab Said berarti gembira dan Jubair berarti tidak dapat dihancurkan). Al-Hajjaj berkata, “Bukan! Namamu adalah Shaqi bin Kusair (Shaqi berarti kesedihan dan Kusair berarti dapat dihancurkan). “Ibuku lebih mengetahui namaku!” Balas Said dengan lantang, “Semoga ibumu dalam kesedihan!” Balas Al-Hajjaj lagi. Tapi Said pun membalas dengan lantang lagi, “ALLAH-lah yang lebih mengetahuinya!”. Al-Hajjaj terdiam, kemudian dia bertepuk tangan. Seseorang yang buruk rupa keluar dengan bertingkah lucu. Al-Hajjaj dan yang hadir di situ tertawa terbahak-bahak kecuali Said yang hanya tetap terdiam.
“Mengapa engkau tidak tertawa?” Tanya Al-Hajjaj. “Tidak ada yang perlu ditertawakan!” Jawab Said. “Aku tertawa!” Ucap Al-Hajjaj. Demikianlah ALLAH menciptakan kita berbeda-beda!” Ucap Said. Kemudian Al-Hajjaj memerintahkan untuk mengambil sekotak permata, lalu memilihnya di hadapan Said. “Apa yang engkau pikirkan dengan permata ini?” Tanya Al-Hajjaj. “Permta itu bagus bila engkau belanjakan di jalan ALLAH!” jawab Said. “Kenapa?” Tanya Al-Hajjaj. “untuk menyelamatkanmu di hari kiamat nanti!” balas Said.
Al-Hajjaj terdiam lalu memerintahkan algojonya untuk membunuh Said. Said meminta izin untuk mengerjakan Shalat dua rakaat. Lalu, dia menghadap Ka’bah sambil berkata, “Sungguh aku hadapkan dengan lurus, sepenuhnya kepada ALLAH yang menciptakan langit dan bumi. Dan aku bukanlah seorang yang musyrik. “Palingkan dia dari Ka’bah!” perintah Al-Hajjaj. Lalu, Said mengucapkan do’a mustajabnya, “Ya ALLAH, jangan ampuni orang yang menghukumku. Hukum dia dengan darahku. Dan jadikanlah aku orang yang terakhir dari pengikut Muhammad s.a.w yang dia bunuh.”
Kemudian algojo memenggal kepala Said. Ketika kepalanya jatuh ke tanah terdengar ucapan kalimat tauhid, Laa Illaha Illallaah.” Sementara itu Al-Hajjaj heran melihat darah mengalir terus menerus dari tubuh Said. Dia pun memanggil tabib pribadinya. “Semua orang sebelumnya yang engkau bunuh dalam keadaan takut, sehingga darak mereka terhenti pada pembuluh darah mereka. Sedang Said tidak takut, detak jantungnya normal,” tabib itu memberikan penjelasan medis.
Darah dari potongan tubuh Said terus mengalir dan membuat Al-Hajjaj sangat ketakutan. Sejak kesyahidan Said bin Jubair itulah akhirnya Al-Hajjaj berubah menjadi gila. Dia selalu berteriak dengan kata-kata, “Mengapa aku membunuh Said bin Jubair?” Lima belas hari kemudian dalam kegilaannya, Al-Hajjaj tiba-tiba tewas mengenaskan. Do’a Said dijabah oleh ALLAH SWT, setelah kematian Al-Hajjaj, penjara kota Wasit dibuka dan para tahanan yang terdiri dari laki-laki, wanita, dan anak-anak yang berjumlah lima puluh ribuan pun dibebaskan.
Begitulah sepenggal cerita salah satu pejuang Islam dan umat Baginda Nabi Muhammad s.a.w, yang do’anya sangat mustajab dikarenakan ketaqwaannya kepada ALLAH SWT. Kita sebagai manusia tidak mempunyai apa-apa dan tidak bisa berbuat apa-apa di dunia ini. Yang bisa kita lakukan hanya berdo’a dan berusaha untuk bisa dilihat dan ditatap dengan penuh kasih sayang dan ridho dari ALLAH SWT.
۞ Sumber : Misteri (2009)
Senin, 17 Mei 2010
Iptek atau kepanjangan dari Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi merupakan hal yang paling sering disenandungkan oleh manusia pada akhir-akhir ini. Baik itu untuk alasan membantu setiap pekerjaan manusia, untuk masa depan yang cerah, untuk merubah dunia menjadi lebih baik, untuk perdamaian dan semua alasan konyol lainnya yang mengatas namakan kebaikan di dalamnya. Ternyata pada kenyataannya banyak penggunannya yang tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan atau lebih tepatnya di salah gunakan, tapi yaa sudahlah itulah kehidupan dan manusia.
Perihal tentang Iptek ternyata sudah ada sejak zaman dahulu di dalam Al-Qur’an, itu dikarenakan Al-Qur’an tidak ketinggalan zaman dan tidak pula mengikuti zaman, tapi Al-Qur’an memelihara zaman. Di dalam Al-Qur’an ada salah satu ayat yang menyinggung tentang Iptek yaitu pada Surat Ar-Rahman ayat 33, yang terjemahannya berbunyi demikian :
“ Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.” (Q.S. Ar-Rahman, 55 : 33).
Al-Qur’an bukanlah buku ilmu pengetahuan dan tekhnologi (Iptek), tetapi Al-Qur’an adalah himpunan firman ALLAH SWT sebagai pedoman hidup umat manusia agar umat manusia memperoleh kesejahteraan Duniawi dan Ukhrawi (akhirat). Meskipun Al-Qur’an bukan buku iptek tapi di dalamnya ada ayat-ayat yang membicarakan tentang iptek. Hal ini dimaksudkan agar umat manusia mengadakan pengkajian, penelitian, dan pengamatan tentang iptek untuk kesejahteraan umat manusia.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari isi Surat Ar-Rahman ayat 33 adalah :
• Bangsa jin dan manusia ditawari dan di dorong oleh ALLAH SWT untuk menjelajah seluruh bumi dan menerobos (melintasi) segenap ruang angkasa.
• Bangsa jin dan manusia akan dapat memenuhi tawaran ALLAH SWT tersebut apabila mereka memiliki sulthan (kekuatan). Yang dimaksud dengan sulthan dalam ayat ini adalah ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Apakah umat manusia pada abad ini sudah mampu memenuhi tawaran ALLAH seperti tersebut? Jawabnya dapat kita lihat sendiri. Manusia sudah cukup maju untuk memenuhi tawaran ALLAH tersebut seperti manusia dengan tekhnologi roket dan pengendalian elektronis yang canggih telah berhasil melontarkan manusia sampai ke permukaan bulan dan mengembalikannya ke bumi, manusia juga telah berhasil mengirimkan satelit-satelit ke planet-planet dalam tata surya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Bukan hanya itu ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang sudah di dapat manusia juga sudah mampu membuat sarana komunikasi dan transportasi antar benua menjadi lebih mudah dan lebih efektif. Itulah manfaat ilmu dan tekhnologi apalagi jika disempurnakan oleh keindahan iman yang kuat terhadap ALLAH SWT, pasti menjadi iptek lebih bermanfaat dan berguna untuk umat manusia.
Referensi :
Syamsuri, & Muhammad, Y. (2003) Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Erlangga
Perihal tentang Iptek ternyata sudah ada sejak zaman dahulu di dalam Al-Qur’an, itu dikarenakan Al-Qur’an tidak ketinggalan zaman dan tidak pula mengikuti zaman, tapi Al-Qur’an memelihara zaman. Di dalam Al-Qur’an ada salah satu ayat yang menyinggung tentang Iptek yaitu pada Surat Ar-Rahman ayat 33, yang terjemahannya berbunyi demikian :
“ Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.” (Q.S. Ar-Rahman, 55 : 33).
Al-Qur’an bukanlah buku ilmu pengetahuan dan tekhnologi (Iptek), tetapi Al-Qur’an adalah himpunan firman ALLAH SWT sebagai pedoman hidup umat manusia agar umat manusia memperoleh kesejahteraan Duniawi dan Ukhrawi (akhirat). Meskipun Al-Qur’an bukan buku iptek tapi di dalamnya ada ayat-ayat yang membicarakan tentang iptek. Hal ini dimaksudkan agar umat manusia mengadakan pengkajian, penelitian, dan pengamatan tentang iptek untuk kesejahteraan umat manusia.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari isi Surat Ar-Rahman ayat 33 adalah :
• Bangsa jin dan manusia ditawari dan di dorong oleh ALLAH SWT untuk menjelajah seluruh bumi dan menerobos (melintasi) segenap ruang angkasa.
• Bangsa jin dan manusia akan dapat memenuhi tawaran ALLAH SWT tersebut apabila mereka memiliki sulthan (kekuatan). Yang dimaksud dengan sulthan dalam ayat ini adalah ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Apakah umat manusia pada abad ini sudah mampu memenuhi tawaran ALLAH seperti tersebut? Jawabnya dapat kita lihat sendiri. Manusia sudah cukup maju untuk memenuhi tawaran ALLAH tersebut seperti manusia dengan tekhnologi roket dan pengendalian elektronis yang canggih telah berhasil melontarkan manusia sampai ke permukaan bulan dan mengembalikannya ke bumi, manusia juga telah berhasil mengirimkan satelit-satelit ke planet-planet dalam tata surya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Bukan hanya itu ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang sudah di dapat manusia juga sudah mampu membuat sarana komunikasi dan transportasi antar benua menjadi lebih mudah dan lebih efektif. Itulah manfaat ilmu dan tekhnologi apalagi jika disempurnakan oleh keindahan iman yang kuat terhadap ALLAH SWT, pasti menjadi iptek lebih bermanfaat dan berguna untuk umat manusia.
Referensi :
Syamsuri, & Muhammad, Y. (2003) Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Erlangga
Minggu, 02 Mei 2010
(Bukan pada “angka” ini langkah manusia terhenti*)
Berdasarkan pengamatan Lapan, tahun 2012 akan menjadi puncak dari aktivitas Matahari. Prediksi ini dihitung berdasarkan siklus Matahari yang sudah tercatat sejak tahun 1700-an. Para peneliti Matahari di dunia sepakat bahwa saat ini telah memasuki siklus Matahari ke-24. Puncak aktivitas siklus akan menimbulkan badai Matahari. Salah satu tandanya adalah meningkatnya jumlah sun spot (bintik Matahari).
Sebagai sebuah siklus, badai Matahari pernah menyebabkan beberapa kerusakan pada system tekhnologi. Pada awal tahun 1859, badai Matahari mengakibatkan jaringan telegram rusak terbakar. Salah satu gangguan terhebat akibat badai Matahari dialami Kanada pada tahun 1989. Badai Matahari menghanguskan trafo listrik Hydro-Quebec di Negara bagian Quebec yang menyebabkan kelumpuhan total di semua sektor. Sarana transportasi yang menggunakan listrik seperti kereta bawah tanah dan trem berhenti, dan membuat banyak orang tak bisa berangkat ke tempat kerja. Kantor-kantor pun lumpuh, karena listrik mati sepanjang hari.
Beberapa wilayah di Swedia juga pernah kehilangan pasokan listrik pada peristiwa sama yang terjadi di tahun 2003. Akibat badai Matahari, ajang Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang juga sempat mengalami gangguan. Isu tentang kiamat yang selama ini dipergunjingkan tidakalah benar, tapi menurut penelitian para ahli di tahun 2012 itu hanya akan terjadi badai Matahari.
Badai Matahari ini lebih berdampak pada system tekhnologi di banding pada manusia, jadi tidak seperti yang ada pada film “2012”. Menurut para peneliti yang pertama kali terserang dampak dari badai Matahari adalah satelit. Sistem satelit akan mengalami gangguan sehingga menimbulkan permasalahan pada sistem komunikasi. Dengan ketergantungan manusia pada tekhnologi tinggi yang menggunakan listrik dan sistem satelit maka hal itulah yang akan dirasakan sebagai kiamat. Sebagai contoh, handphone tak bisa digunakan.
Selain itu ada beberapa lagi dampak yang diperkirakan akan ditimbulkan dari badai Matahari. Salah satunya adalah akan terjadi gangguan pada jaringan komunikasi yang menyebabkan blackout (terputusnya jaringan komunikasi). Kondisi itu membuat sistem komunikasi manusia pada saat kejadian, layaknya mundur ke masa 30 tahun yang lalu.
Badai Matahari juga akan merusak jaringan listrik, menyebabkan percepatan korosi pada pipa-pipa, gangguan pada satelit, dan penerbangan yang melewati kutub akan mengalami radiasi tinggi. Badai juga berdampak pada iklim dengan meningkatnya suhu permukaan.
Kepala observatorium, Bosscha Lembang, Dr. Taufik Hidayat juga menepis anggapan akan adanya kehancuran Bumi pada 2012. Dia pun meragukan ramalan suku Maya yang menyebutkan bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012. Taufik juga menjelaskan bahwa saat ini banyak isu-isu yang tidak mendasar telah beredar di masyarakat. Contohnya isu bahwa akan ada Planet yang akan menghampiri Bumi dan mengganggu orbit Bumi pada 2012. Atau tentang akan terjadinya erupsi Matahari besar-besaran pada 2012, termasuk isu NASA menyembunyikan informasi kiamat dan sebagainya. Kesemuanya merupakan isu yang sama sekali tak mendasar dan menyesatkan masyarakat.
Untuk, para sahabat jalani saja sisa hidup kita masing-masing dengan cara dan keyakinan kalian. Tetap hidup dan menjadi manusia yang berguna untuk Bumi, karena kiamat itu rahasia-NYA.
۞ Sumber : Kompas
Berdasarkan pengamatan Lapan, tahun 2012 akan menjadi puncak dari aktivitas Matahari. Prediksi ini dihitung berdasarkan siklus Matahari yang sudah tercatat sejak tahun 1700-an. Para peneliti Matahari di dunia sepakat bahwa saat ini telah memasuki siklus Matahari ke-24. Puncak aktivitas siklus akan menimbulkan badai Matahari. Salah satu tandanya adalah meningkatnya jumlah sun spot (bintik Matahari).
Sebagai sebuah siklus, badai Matahari pernah menyebabkan beberapa kerusakan pada system tekhnologi. Pada awal tahun 1859, badai Matahari mengakibatkan jaringan telegram rusak terbakar. Salah satu gangguan terhebat akibat badai Matahari dialami Kanada pada tahun 1989. Badai Matahari menghanguskan trafo listrik Hydro-Quebec di Negara bagian Quebec yang menyebabkan kelumpuhan total di semua sektor. Sarana transportasi yang menggunakan listrik seperti kereta bawah tanah dan trem berhenti, dan membuat banyak orang tak bisa berangkat ke tempat kerja. Kantor-kantor pun lumpuh, karena listrik mati sepanjang hari.
Beberapa wilayah di Swedia juga pernah kehilangan pasokan listrik pada peristiwa sama yang terjadi di tahun 2003. Akibat badai Matahari, ajang Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang juga sempat mengalami gangguan. Isu tentang kiamat yang selama ini dipergunjingkan tidakalah benar, tapi menurut penelitian para ahli di tahun 2012 itu hanya akan terjadi badai Matahari.
Badai Matahari ini lebih berdampak pada system tekhnologi di banding pada manusia, jadi tidak seperti yang ada pada film “2012”. Menurut para peneliti yang pertama kali terserang dampak dari badai Matahari adalah satelit. Sistem satelit akan mengalami gangguan sehingga menimbulkan permasalahan pada sistem komunikasi. Dengan ketergantungan manusia pada tekhnologi tinggi yang menggunakan listrik dan sistem satelit maka hal itulah yang akan dirasakan sebagai kiamat. Sebagai contoh, handphone tak bisa digunakan.
Selain itu ada beberapa lagi dampak yang diperkirakan akan ditimbulkan dari badai Matahari. Salah satunya adalah akan terjadi gangguan pada jaringan komunikasi yang menyebabkan blackout (terputusnya jaringan komunikasi). Kondisi itu membuat sistem komunikasi manusia pada saat kejadian, layaknya mundur ke masa 30 tahun yang lalu.
Badai Matahari juga akan merusak jaringan listrik, menyebabkan percepatan korosi pada pipa-pipa, gangguan pada satelit, dan penerbangan yang melewati kutub akan mengalami radiasi tinggi. Badai juga berdampak pada iklim dengan meningkatnya suhu permukaan.
Kepala observatorium, Bosscha Lembang, Dr. Taufik Hidayat juga menepis anggapan akan adanya kehancuran Bumi pada 2012. Dia pun meragukan ramalan suku Maya yang menyebutkan bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012. Taufik juga menjelaskan bahwa saat ini banyak isu-isu yang tidak mendasar telah beredar di masyarakat. Contohnya isu bahwa akan ada Planet yang akan menghampiri Bumi dan mengganggu orbit Bumi pada 2012. Atau tentang akan terjadinya erupsi Matahari besar-besaran pada 2012, termasuk isu NASA menyembunyikan informasi kiamat dan sebagainya. Kesemuanya merupakan isu yang sama sekali tak mendasar dan menyesatkan masyarakat.
Untuk, para sahabat jalani saja sisa hidup kita masing-masing dengan cara dan keyakinan kalian. Tetap hidup dan menjadi manusia yang berguna untuk Bumi, karena kiamat itu rahasia-NYA.
۞ Sumber : Kompas
Langganan:
Postingan (Atom)