Sukses mempunyai arti yang berbeda bagi masing-masing orang. Bagi beberapa orang, sukses dan uang adalah hal yang sama. Bagi yang lain, perkawinan yang baik dan kehidupan rumah tangga merupakan sukses. Beberapa orang hanya merasa sukses kalau terlibat dalam mencapai hasil karya artistik menurut pengertian kreativitas.
Sukses adalah hal yang individual sifatnya, maka kita harus membuat pengertiannya sendiri yang sesuai dengan target atau tujuan hidup kita, tapi dalam tujuan yang realistis dan sesuai dengan kemampuan serta potensi yang ada pada diri kita. Tanyakan kepada diri kita sendiri apa yang ingin kita capai, apa yang membuat kita merasa paling hidup, paling senang. Lupakanlah apa yang dipikirkan orang lain mengenai pendapatnya tentang arti sukses, pikirkanlah menurut pertimbangan kita sendiri.
Kita semua adalah makhluk yang unik, kita tidak akan sama dengan manusia lainnya di muka Bumi ini meskipun kembar sekalipun. Dan hanya kita sendirilah yang mengetahui arti sukses bagi kita sendiri.
Referensi :
Maltz, M. M.D., F.I.C.S. (1992). Kekuatan ajaib psikologi citra diri. Jakarta : Mitra Utama
Minggu, 30 Mei 2010
Orang introvert lebih rentan terkena penyakit jiwa, yang disebabkan orang introvert mempunyai daya tamping/daya tahan terhadap rasa atau stress yang sangat besar. Namun jika terlalu lama dipendam bisa menumpuk dan menyebabkan gangguan jiwa.
Sedangkan, pada orang ekstrovert lebih rentan bunuh diri, karena tipe orang ekstrovert mudah membaur dan menceritakan semua masalahnya pada orang sekitar, terlebih lagi kelompoknya. Tetapi, jika pada suatu saat orang disekitarnya tidak peduli lagi padanya atau merasa sibuk dengan urusannya masing-masing, maka orang dengan tipe ekstrovert akan merasa kesepian, merasa tidak berharga dan frustasi. Maka akan lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Sedangkan, pada orang ekstrovert lebih rentan bunuh diri, karena tipe orang ekstrovert mudah membaur dan menceritakan semua masalahnya pada orang sekitar, terlebih lagi kelompoknya. Tetapi, jika pada suatu saat orang disekitarnya tidak peduli lagi padanya atau merasa sibuk dengan urusannya masing-masing, maka orang dengan tipe ekstrovert akan merasa kesepian, merasa tidak berharga dan frustasi. Maka akan lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Penyakit AIDS, selain dari jarum suntik narkoba bisa juga disebabkan oleh hubungan seks yang tidak sehat, seperti menggauli lewat dubur baik pria maupun wanita. Ini dikarenakan di dalam dubur manusia terdapat pembuluh darah, pada saat pembuluh darah ini pecah karena gesekan, maka darah akan bercampur dengan udara yang lembab dan dapat menimbulkan berbagai macam virus.
ASAL MULA REAKSI YANG DITIMBULKAN OLEH PENDOSA YANG MEMINUM ARAK DAN MINUM-MINUMAN LAIN YANG MEMABUKKAN
Diposting oleh Al-Maghribi di 20.43 Label: Islam yang terindah
Mabuk yang dikarenakan oleh minum-minuman keras (arak) merupakan salah satu dosa besar di dalam Agama Islam. Di sini saya ingin berbagi kepada Dunia tentang asal muasal setiap reaksi yang ditimbulkan oleh orang yang meminum minuman keras.
Diceritakan bahwa Nabi Nuh as., ketika menanam anggur, dan pohonnya tiada subur, lalu datanglah iblis dan berkata: “Yaa Nabi ALLAH kalau Anda menginginkan pohon anggurnya tumbuh subur, maka perkenankanlah aku membantumu dengan menyembelih 7 hewan untuk pohon tersebut. Jawab Nuh: “Lakukanlah”. Maka iblispun mulai menyembelih harimau, beruang, macan tutul, anjing, anjing hutan, ayam jago, garangan, lantas darah hewan-hewan tersebut disiramkan pada pokok pohon anggur, maka dengan demikian suburlah pohon anggur dan berbuah 7 macam rupa/warna, yang sebelum itu hanya satu warna. Itulah sebabnya orang yang suka minum arak menjadi buas bagikan harimau, kuat bagaikan beruang, pemarah bagaikan macan tutul, ngoceh bagaikan anjing hutan, suka membunuh bagaikan anjing, suka balas dendam bagaikan garangan, dan suka berteriak-teriak bagaikan ayam jago.
Referensi :
۞ Ramadlan, Abu, H.F. BA. (1987) Tarjamah Duratun Nasihin. Surabaya : Mahkota
Diceritakan bahwa Nabi Nuh as., ketika menanam anggur, dan pohonnya tiada subur, lalu datanglah iblis dan berkata: “Yaa Nabi ALLAH kalau Anda menginginkan pohon anggurnya tumbuh subur, maka perkenankanlah aku membantumu dengan menyembelih 7 hewan untuk pohon tersebut. Jawab Nuh: “Lakukanlah”. Maka iblispun mulai menyembelih harimau, beruang, macan tutul, anjing, anjing hutan, ayam jago, garangan, lantas darah hewan-hewan tersebut disiramkan pada pokok pohon anggur, maka dengan demikian suburlah pohon anggur dan berbuah 7 macam rupa/warna, yang sebelum itu hanya satu warna. Itulah sebabnya orang yang suka minum arak menjadi buas bagikan harimau, kuat bagaikan beruang, pemarah bagaikan macan tutul, ngoceh bagaikan anjing hutan, suka membunuh bagaikan anjing, suka balas dendam bagaikan garangan, dan suka berteriak-teriak bagaikan ayam jago.
Referensi :
۞ Ramadlan, Abu, H.F. BA. (1987) Tarjamah Duratun Nasihin. Surabaya : Mahkota
Kita sering menjadi musuh kita sendiri yang paling berbahaya dan mungkin sulit untuk ditaklukkan. Banyak orang yang terus memaksa diri, terus mendorong dirinya secara lebih keras untuk beberapa hal yang ingin dicapai. Seperti contoh, mungkin mereka mempertimbangkan bahwa dalam hidup yang serba cepat ini orang harus memacu diri, berusaha mendapat uang sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi sesungguhnya mereka hanya merusak diri sendiri. Kerap kali mereka juga merongrong apa yang mereka anggap tujuan yang harus dicapai. Lebih-lebih, mereka mengaburkan garis besar citra dirinya sendiri.
Untuk bisa menikmati hidup, kita harus tahu batas-batas yang ada pada diri kita sendiri, tahu kapan harus memulai, tahu kapan harus berhenti, tahu kapan harus bermain-main sedikit, dan tahu harus kapan untuk memulainya lagi. Kalau ada tanggung jawab yang ada pada diri kita menuntut kita, kita harus tahu kapan harus mencari pelepasan dan bagaimana cara untuk mendapatkannya lagi.
Kita harus menyadari bahwa kita hanyalah manusia, bukan seluruh organisasi atau sebuah angkatan perang, dan apa yang bisa kita lakukan ada batasnya. Jangan mengharapkan yang mustahil dan bersifat khayalan belaka dari diri kita!
Kadang-kadang keadaan memaksa kita untuk melakukan sesuatu yang melampaui batas, dan dalam satu kesempatan itu mereka jadi tegang dan merasa kesal. Pada waktu seperti lebih baik meledak, meletupkan kemarahan ke luar seperti air yang membanjiri bendungan. Tetap menyimpannya dalam hati akan menyebabkan jaringan tubuh diracuninya, menyebabkan kita tidak bisa untuk istirahat yang tenang, bahkan untuk sejenak sekalipun. Tetapi semuanya itu harus ada batasnya, tidak menentang norma-norma yang ada, serta tidak merugikan orang lain.
Kenikmatan hidup ada pada saat kita benar-benar mengetahui apa yang kita lakukan dan apa manfaat serta hasil dari yang kita lakukan tersebut, dengan begitu kita akan merasa ikhlas dan tanpa beban dalam melakukannya.
Referensi :
Maltz, M. M.D., F.I.C.S. (1992). Kekuatan ajaib psikologi citra diri. Jakarta : Mitra Utama
Untuk bisa menikmati hidup, kita harus tahu batas-batas yang ada pada diri kita sendiri, tahu kapan harus memulai, tahu kapan harus berhenti, tahu kapan harus bermain-main sedikit, dan tahu harus kapan untuk memulainya lagi. Kalau ada tanggung jawab yang ada pada diri kita menuntut kita, kita harus tahu kapan harus mencari pelepasan dan bagaimana cara untuk mendapatkannya lagi.
Kita harus menyadari bahwa kita hanyalah manusia, bukan seluruh organisasi atau sebuah angkatan perang, dan apa yang bisa kita lakukan ada batasnya. Jangan mengharapkan yang mustahil dan bersifat khayalan belaka dari diri kita!
Kadang-kadang keadaan memaksa kita untuk melakukan sesuatu yang melampaui batas, dan dalam satu kesempatan itu mereka jadi tegang dan merasa kesal. Pada waktu seperti lebih baik meledak, meletupkan kemarahan ke luar seperti air yang membanjiri bendungan. Tetap menyimpannya dalam hati akan menyebabkan jaringan tubuh diracuninya, menyebabkan kita tidak bisa untuk istirahat yang tenang, bahkan untuk sejenak sekalipun. Tetapi semuanya itu harus ada batasnya, tidak menentang norma-norma yang ada, serta tidak merugikan orang lain.
Kenikmatan hidup ada pada saat kita benar-benar mengetahui apa yang kita lakukan dan apa manfaat serta hasil dari yang kita lakukan tersebut, dengan begitu kita akan merasa ikhlas dan tanpa beban dalam melakukannya.
Referensi :
Maltz, M. M.D., F.I.C.S. (1992). Kekuatan ajaib psikologi citra diri. Jakarta : Mitra Utama
Kau adalah sesuatu yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh ALLAH, selain wanita…
Waktu…kau tanpa celah…dan tanpa rasa…
Engkaulah yang menyatukan Matahari, Bulan, Bumi, Laut, Gunung, Manusia, Hewan, Tumbuhan, dan makhluk-makhluk lainnya…
Waktu…tidak ada yang luput dari sentuhanmu…
Tapi, dirimulah yang tidak tersentuh
Kau selalu berjalan ke depan…tidak pernah menoleh ke belakang walau hanya untuk sesaat…
Waktu…kaulah yang menyembuhkan luka…
Dan, kau jugalah yang memperparah luka…
Kau yang mempertemukan dua hati…yang berlayar dan menepi dalam satu kehidupan…
Kau juga yang memisahkan dua hati…hingga bagai raga tak bernyawa…
Waktu…kaulah misteri hidup yang sesungguhnya…kau tidak bisa disentuh…namun kaulah yang menentukan antara yang meninggalkan dan yang ditinggalkan…
Waktu…bisakah kau berdiam sejenak…
Pada saat ku merasakan hal terindah dalam hidupku…
Tapi, waktu…kau memang tidak tersentuh…tidak mendengar jeritan hati…tidak melihat penderitaan yang sedang di alami oleh makhluk lain…
Pernah ku Tanya hidup…
Ke mana arah dan tujuannya…?
Bila harus mengikutimu…waktu…
Ku mohon berikanlah aku di sisi tempat engkau menatapku dengan sendu matamu…
Tidak ada yang bisa mengikatmu…bahkan kematian sekalipun…ada campur tanganmu…
Waktu…di sisa hidupku…
Temanilah aku…
Dengan kebaikan…dan kemenangan…
Pertemukan aku dengan tahtaku…
Pertemukan aku dengan mutiaraku…
Dan, temani aku di saat terakhirku…
Waktu…engkaulah yang menciptakan semua kenangan yang nyata itu…
Waktu…kau tanpa celah…dan tanpa rasa…
Engkaulah yang menyatukan Matahari, Bulan, Bumi, Laut, Gunung, Manusia, Hewan, Tumbuhan, dan makhluk-makhluk lainnya…
Waktu…tidak ada yang luput dari sentuhanmu…
Tapi, dirimulah yang tidak tersentuh
Kau selalu berjalan ke depan…tidak pernah menoleh ke belakang walau hanya untuk sesaat…
Waktu…kaulah yang menyembuhkan luka…
Dan, kau jugalah yang memperparah luka…
Kau yang mempertemukan dua hati…yang berlayar dan menepi dalam satu kehidupan…
Kau juga yang memisahkan dua hati…hingga bagai raga tak bernyawa…
Waktu…kaulah misteri hidup yang sesungguhnya…kau tidak bisa disentuh…namun kaulah yang menentukan antara yang meninggalkan dan yang ditinggalkan…
Waktu…bisakah kau berdiam sejenak…
Pada saat ku merasakan hal terindah dalam hidupku…
Tapi, waktu…kau memang tidak tersentuh…tidak mendengar jeritan hati…tidak melihat penderitaan yang sedang di alami oleh makhluk lain…
Pernah ku Tanya hidup…
Ke mana arah dan tujuannya…?
Bila harus mengikutimu…waktu…
Ku mohon berikanlah aku di sisi tempat engkau menatapku dengan sendu matamu…
Tidak ada yang bisa mengikatmu…bahkan kematian sekalipun…ada campur tanganmu…
Waktu…di sisa hidupku…
Temanilah aku…
Dengan kebaikan…dan kemenangan…
Pertemukan aku dengan tahtaku…
Pertemukan aku dengan mutiaraku…
Dan, temani aku di saat terakhirku…
Waktu…engkaulah yang menciptakan semua kenangan yang nyata itu…
SEBUAH CERITA SINGKAT TENTANG WAFATNYA GATOT KACHA
Diposting oleh Al-Maghribi di 20.23 Label: CERITA WAYANG
Tentu kita mengetahui tokoh perwayangan yang bernama Gatot Kacha. Dia adalah seorang ksatria dari Pandawa, putra dari Bima Sena dan Dewi Arimbi. Ia salah satu ksatria Pandawa yang terhebat karena memiliki tenaga seperti 100 ekor gajah dewasa, otot kawat, tulang besi, dan dapat terbang di angkasa. Kebayang kan betapa kuat dan hebatnya ksatria yang bernama Gatot Kacha itu, di sini saya ingin berbagi cerita tentang wafatnya salah satu ksatria Pandawa yang hebat itu. Cerita ini berawal dari sebuah Kerajaan bernama Pandawa di mana ada 5 orang bersaudara yang menghidupkan kerajaan itu, yaitu. Kunta Dewa, Arjuna, Bima Sena, Nakula dan Sadewa. Mereka berlima di ayomi oleh Prabu Kresna dan Semar sebagai orang-orang yang membantu sekaligus memberi petunjuk kepada mereka berlima, dalam perang melawan saudara mereka sendiri Kurawa yang dibantu oleh Kerajaan Astina. Perang antara Pandawa melawan Kurawa dinamakan perang Bharata Yudha. Di tengah perang yang bergejolak tersebut lahir Gatot Kacha salah satu ksatria pemberani dan kuat milik Pandawa.
Lahir dari Dewi Arimbi, pada saat melahirkan Gatot Kacha keadaan fisik Gatot Kacha sangat buruk matanya buta, dengan mulut yang menganga. Sebagai ksatria Bima Sena merasa malu mempunyai putra seperti itu, lalu pada akhirnya agar anaknya mempunyai bentuk yang sempurna ia mencampur unsur besi untuk membentuk ksatria yang ia inginkan. Tubuh bayi tersebut ia lebur menjadi satu dengan besi tersebut. Setelah proses pembentukan itu jadilah bentuk ksatria sempurna yang bernama Gatot Kacha, proses di ataslah yang membuat Gatot Kacha memiliki otot kawat tulang besi.
Setelah semuanya selesai Bima Sena, meminta agar sang kakak Arjuna mau memotong tali pusar milik anaknya. Alat yang digunakan untuk memotong tali pusar Gatot Kacha adalah rangka anak panah “Kunta Widaya Danu”. Arjuna hanya mendapatkan rangkanya setelah bertarung dengan Prabu Karna, dan rangka panah pada saat digunakan untuk memotong tali pusar Gatot Kacha, tiba-tiba rangka panah itu masuk ke dalam perut Gatot Kacha dan menjadi kelemahan untuk Gatot Kacha.
Semua pertarungan telah ia ikuti salah satunya adalah perang Bharata Yudha, ia menjadi ksatria yang sangat kuat bagi Pandawa, berbagai kemenanganpun sudah banyak yang menghiasi hidupnya dan menjadi Senopati (Pimpinan Perang) untuk Pandawa.
Pada saat perang “Babat Bharata Yudha Jaya Binangun” adalah perang terakhir antara Pandawa berhadapan dengan Kurawa (Astina). Di perang ini semua orang Astina mati, dari kubu Pandawa semua anak cucunya juga wafat termasuk Gatot Kacha. Gatot Kacha gugur karena terkena anak panah “Kunta Widaya Danu”, yang dilepaskan oleh Prabu Karna. Awalnya anak panah itu beradu kecepatan dengan Gatot Kacha di udara, Gatot Kacha sudah mengetahui panah itu adalah milik Prabu Karna, panah yang dapat membunuhnya karena rangka panah tersebut sudah ada dalam perutnya. Gatot Kacha lebih cepatnya daripada panah tersebut maka panah itu tidak dapat mengenai Gatot Kacha. Perasaan Gatot Kacha sudah senang, karena panah itu tidak dapat mengenainya, sehingga ia lengah ia tidak menyadari bahwa panah itu tiba-tiba menjadi lebih cepat karena sukma Rusto dan Trusto orang Kurawa ia bunuh dan sukmanya tidak ikhlas pada Gatot Kacha. Panah tersebut masuk ke dalam pusarnya Gatot Kacha, dan gugurlah Gatot Kacha. Ia jatuh tepat di kereta kuda Prabu Karna, hancurlah kereta kuda tersebut oleh jasad Gatot Kacha.
Lahir dari Dewi Arimbi, pada saat melahirkan Gatot Kacha keadaan fisik Gatot Kacha sangat buruk matanya buta, dengan mulut yang menganga. Sebagai ksatria Bima Sena merasa malu mempunyai putra seperti itu, lalu pada akhirnya agar anaknya mempunyai bentuk yang sempurna ia mencampur unsur besi untuk membentuk ksatria yang ia inginkan. Tubuh bayi tersebut ia lebur menjadi satu dengan besi tersebut. Setelah proses pembentukan itu jadilah bentuk ksatria sempurna yang bernama Gatot Kacha, proses di ataslah yang membuat Gatot Kacha memiliki otot kawat tulang besi.
Setelah semuanya selesai Bima Sena, meminta agar sang kakak Arjuna mau memotong tali pusar milik anaknya. Alat yang digunakan untuk memotong tali pusar Gatot Kacha adalah rangka anak panah “Kunta Widaya Danu”. Arjuna hanya mendapatkan rangkanya setelah bertarung dengan Prabu Karna, dan rangka panah pada saat digunakan untuk memotong tali pusar Gatot Kacha, tiba-tiba rangka panah itu masuk ke dalam perut Gatot Kacha dan menjadi kelemahan untuk Gatot Kacha.
Semua pertarungan telah ia ikuti salah satunya adalah perang Bharata Yudha, ia menjadi ksatria yang sangat kuat bagi Pandawa, berbagai kemenanganpun sudah banyak yang menghiasi hidupnya dan menjadi Senopati (Pimpinan Perang) untuk Pandawa.
Pada saat perang “Babat Bharata Yudha Jaya Binangun” adalah perang terakhir antara Pandawa berhadapan dengan Kurawa (Astina). Di perang ini semua orang Astina mati, dari kubu Pandawa semua anak cucunya juga wafat termasuk Gatot Kacha. Gatot Kacha gugur karena terkena anak panah “Kunta Widaya Danu”, yang dilepaskan oleh Prabu Karna. Awalnya anak panah itu beradu kecepatan dengan Gatot Kacha di udara, Gatot Kacha sudah mengetahui panah itu adalah milik Prabu Karna, panah yang dapat membunuhnya karena rangka panah tersebut sudah ada dalam perutnya. Gatot Kacha lebih cepatnya daripada panah tersebut maka panah itu tidak dapat mengenai Gatot Kacha. Perasaan Gatot Kacha sudah senang, karena panah itu tidak dapat mengenainya, sehingga ia lengah ia tidak menyadari bahwa panah itu tiba-tiba menjadi lebih cepat karena sukma Rusto dan Trusto orang Kurawa ia bunuh dan sukmanya tidak ikhlas pada Gatot Kacha. Panah tersebut masuk ke dalam pusarnya Gatot Kacha, dan gugurlah Gatot Kacha. Ia jatuh tepat di kereta kuda Prabu Karna, hancurlah kereta kuda tersebut oleh jasad Gatot Kacha.
Langganan:
Postingan (Atom)