Cacar merupakan penyakit yang banyak menyerang anak-anak, tapi bukan berarti orang yang sudah dewasa tidak bisa kena cacar. Buktinya usia gw sudah 21 tahun tapi gw bisa kena cacar padahal sudah di vaksin cacar, tapi wajar juga si gw bisa kena cacar karena di vaksinnya saja waktu gw kelas 5 SD, di tambah lagi semua orang itu pasti kena cacar ga’ mungkin ga’ kena cacar. Tapi, tenang saja cacar itu hanya menyerang sekali seumur hidup, cacar disebabkan oleh virus setelah orang yang kena cacar sembuh maka akan tercipta ketahanan tubuh yang dalam sehingga ga’ bisa terkena virus itu lagi sampai yang ke dua kalinya. Vaksin untuk virus cacar berhasil ditemukan oleh Edward Jenner pada tahun 1796. Berbeda dengan virus influenza yang hampir setiap 6 bulan kita pasti mengalami influenza itu karena asam inti isi virus mudah mengalami perubahan dan beradaptasi, sehingga sampai saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah influenza meskipun menyebabkan penyakit yang tidak berbahaya tapi dapat menurunkan produktivitas kita dalam melakukan aktivitas.
Di sini gw cuma ingin berbagi kepada Dunia tentang penyakit cacar yang pernah gw alamin semoga bermanfaat untuk kalian. Awal gejala di hari pertama berupa panas atau lebih tepatnya meriang, hampir seluruh tubuh bagian belakang terasa nyeri, mata kunang-kunang, tidur tidak nyenyak, mulai ada timbul bintik-bintik merah dengan berisikan air di dalamnya. Rasanya gatal, jadi hanya dengan merasakannya saja kita bisa tahu posisi di mana dia tumbuh di tubuh kita, terus kalau digaruk atau dipecahkan bintik itu akan pecah tapi bukan berarti sampai di situ perjuangan dari bintik-bintik tersebut, bintik-bintik tersebut akan muncul lagi di sekitarnya bahkan ada yang numbuh lagi di tempat yang sama dengan ukuran yang lebih besar. Dengan pertolongan pertama atau pengobatan yang cepat tanpa kita ketahui kalau kita kena cacar, kita dapat sembuh tapi dalam artian gejala dalam tubuhnya saja. Seperti panas, rasa nyeri, dan kesulitan tidur yang sudah dapat diatasi.
Namun, gejala fisik cacar yang asli adalah timbulnya bintik-bintik yang menjadi ciri khas dari penyakit ini terus muncul sampai beberapa hari (tepatnya 2 atau 3 hari) setelah gejala dalam tubuh. Awal gejala di hari pertama sudah dijelaskan di atas, jadi sekarang tinggal hari kedua nih!!!!....di hari kedua bintik-bintik ini mulai muncul lebih banyak karena yang saya derita ini adalah cacar air bintik –bintiknya tidak terlalu besar seperti cacar api tapi lebih banyak, di sini bintik tersebut seperti terisi oleh air yang bisa dibilang cukup jernih jika kita jeli memperhatikannya. Yang kalau dipecahkan akan keluar air yang agak panas terus agak kesat tidak seperti sifat air pada umumnya yang sejuk dan menyenangkan.
Di hari kedua inilah dimulainya rasa gelisah, tidak nyaman, gerah, lemes, mau ngapa-ngapain ga’ enak. Tempat munculnya bintik-bintik ada di bagian tubuh belakang dan depan, hanya sebagian kecil yang mulai numbuh di wajah. Pokoknya tersiksa banget, gw sempet ngebayangin bagaimana rasanya orang di zaman perang dulu atau zaman belum adanya obat untuk penderita cacar. Gila pasti mereka tersiksa banget, sudah harus dikucilkan karena bentuk mereka yang berubah selama menderita penyakit tersebut mereka juga harus ngerasain gejala-gejala yang ditimbulkan penyakit yang konon katanya bisa disebut sebagai penyakit “kutukan” heeeeehhhh, serem banget. Untuk tambahan di hari pertama dan ke dua, kata orang tua dulu si kita diharuskan makan yang asem-asem biar bintik-bintik cacar yang ada dalam tubuh keluar semua. Pada hari ke satu dan ke dua meskipun ada berbagai rasa tidak nyaman yang timbul, tapi kita harus tetap makan biar ga’ masuk angin. Bayangkan saja, sudah kena cacar masuk angin pula. Tersiksa banget hidup ini.
Oooh….yaaa, sebelum masuk ke hari yang ke tiga ada informasi lebih lagi nih, waktu sakit cacar air ini gw sampai dua kali ke rumah sakit, pertama waktu sebelum tahu kalau gw kena cacar dan yang kedua waktu gw tahu ternyata gw kena penyaki zaman perang ini….Haafffhh, engga’ penting yaa, lagipula ini bukan informasi lebih yang ingin gw kasih tahu kepada Dunia. Informasi yang ingin gw kasih tahu pada saat gw ke rumah sakit untuk yang ke dua kalinya adalah, gw ngedengar ini langsung dari dokter yang nanganin gw. Kata dokter tersebut kalau orang sudah dewasa, jika kena penyakit cacar harus cepat-cepat di bawa ke dokter untuk mendapat penanganan. Jangankan dewasa, yang baru lebih dari 10 tahun-pun harus langsung cepat-cepat di bawa ke dokter, karena pemulihan luka atau proses penyembuhan setelah lewat dari usia 10 tahun akan berlangsung lebih lama dan lebih sulit bahkan dapat menimbulkan bekas hitam yang sangat lama hilangnya dibandingkan dengan anak-anak yang usianya masih di bawah 10 tahun.
Sekarang untuk hari yang ketiga, masih sama seperti hari kedua. Di mana rasa gelisah, tidak nyaman, gerah, lemes, mau ngapa-ngapain ga’ enak semuanya menjadi satu. Tapi, di sini bintik-bintik yang muncul lebih banyak bisa dibilang seperti invasi pasukan sekutu kepada Jerman pada perang Dunia I, bervariasi lagi ukurannya mulai dari yang kecil, besar, sedang dan lain-lain yang bikin jengkel. Tempat munculnya selain di bagian belakang, depan, dan wajah bintik-bintik cacar pun mulai tumbuh di tangan dan kaki, tapi tidak separah yang di bagian tubuh belakang, depan, dan wajah yang sudah kaya sarang semut. Yang paling tidak menyenangkan di hari ke tiga ini adalah bintik-bintik cacar tersebut mulai terasa seperti jarum yang sedang menusuk-nusuk tubuh kita secara bersamaan dan dalam jumlah yang sangat banyak, sakiiiit sampai engga’ bisa tidur nyenyak. Tapi di hari ke tiga ini fungsi tubuh sudah seperti biasa lagi, buang air besar sudah mulai teratur, makan sudah mulai nafsu lagi, tidur sudah nyenyak ga’ sering bangun-bangun lagi di tengah malam.
Oh…iya sebelum masuk di hari yang ke empat, ada informasi lebih lagi nih yang mau gw tambahin. Tapi kali ini informasinya lebih berbau mitos dan kurang rasional, gw tau informasi ini dari sumber yang cukup terpercaya, yaitu dari Ayah, Ibu gw dan saudara gw yang sudah cukup banyak pengalaman dalam merawat orang sakit meskipun dia bukan dokter tapi pengalamannya ga’ kalah hebat dibandingin dokter-dokter yang asli. Kata mereka mitosnya pada orang yang sakit cacar itu pada hari pertama dan kedua jangan boleh dibiarkan tidur sendirian, karena konon kata orang-orang zaman dulu penderita cacar di hari pertama dan kedua itu pada waktu tidur mereka ditemanin oleh dua setan yaitu “setan bungkuk” dan “setan buta”. Setan bungkuk katanya si…setan yang galak, yang menyebabkan orang yang sakit cacar jadi gampang marah, sedangkan untuk setan yang buta katanya menyebabkan orang yang sakit cacar menjadi gelisah. Tapi kalau dilihat dan dipikir berdasarkan logika orang yang sakit cacar jadi gampang marah bisa aja karena mood-nya jadi buruk karena bintik-bintik cacar yang ngebuat ga’ nyaman apalagi buat para orang-orang yang mementingkan penampilan fisik, kalau kena cacar dan melihat rupa mereka yang berubah jadi kaya tanaman tembakau yang kena virus mozaik begitu, jelas bangetlah mereka jadi gampang marah ngelihat orang salah dikit bawaannya pengen mukul, pengen nampar, pengen nendang gw sendiri juga ngerasain si perasaan kaya’ begitu. Terus buat setan buta yang katanya menyebabkan penderita cacar jadi gelisah, kalau dipikir secara logika. Bisa saja karena gerah gara-gara ga’ boleh mandi dalam beberapa hari, bayangin betapa tersiksanya ini hidung yang harus ngerasain bau dari badan sendiri, gw hampir tiap lima jam harus dibedakin, keringetan dikit langsung dibedakin sama Ibu gw jadi ga’ betah dan gelisahlah ini badan dan pikiran. Buat Dunia, terserah kalian mau percaya yang mana tapi satu hal yang pasti, ternyata yang namanya sakit, apapun itu benar-benar ga’ enak.
Sekarang kita tiba di hari yang ke empat, hari yang ke empat ini bisa di bilang sebagai fase dari awal penyembuhan, di hari yang ke empat ini kalau kita teratur menjalani semua pantangan seperti jangan kena air (gw aja selama cacar kalau Shalat, gw ga’ pernah ngambil air wudhu, yaaa Allah pasti Maha Mengetahui keadaan gw yang sebenarnyalah), jangan makan yang berbau amis terutama ikan dan ayam kalau daging (sapi dan kambing) malah diperbolehkan karena daging mengandung banyak protein untuk menyembuhkan luka bekas bintik-bintik cacar, jangan makan yang mengandung kecap karena dapat menimbulkan bekas-bekas hitam di luka bekas bintik-bintik cacar, sudah tidak boleh lagi makan yang asem-asem karena dapat menumbuhkan bintik-bintik cacar yang baru (muda). Jika kita mematuhi pantangan tersebut maka bintik-bintik cacar-pun mulai mengering, asalkan tetap terus dibantu dengan cara dibedakin terus secara teratur. Ingat ya, secara teratur bukan cuma banyak.
Untuk hari ke lima….di hari ke lima ini bintik-bintik cacar yang mengering mulai mengalami perubahan bentuk, dari yang terisi air menjadi mengkerut kalian warga Dunia pasti tahu kismis kan??? Iya, kerutan cacar setelah hari ke lima pada saat mulai mengeringnya sama seperti kismis, tapi itu tergantung dari besar, kecil dan lama dari bintik tersebut tumbuh di badan kita, makin kecil dan lama bintik makin cepat pula keringnya dan jangan lupa juga di bantuin dari luar, yaaa dengan cara dibedakin tadi. Untuk kali ini waktu gw sakit cacar, gw rela deh harga diri gw turun karena harus pakai bedak untuk cepat sembuh. Huuuuufffhh.
Di hari ke empat dan kelima bintik-bintik memang mulai mengering, tapi rasa ga’ nyaman masih tetap ada. Mulai gampang keringatan lagi, jadi mau ga’ mau harus dibedakin dan pindah ke tempat yang aga’ dingin suhunya, poko’nya di usahain biar ga’ keluar keringat. Di hari ke lima gw sudah bisa tidur miring kiri dan kanan lagi.
Barulah di hari ke enam, ke tujuh dan ke delapan rasa ga’ nyaman tersebut perlahan-lahan mulai menghilang, gw saja baru bisa nulis catatan ini (kalau bisa dibilang catatan) di hari ke delapan, tubuh bagian belakang sudah bisa tidur di lantai pada awalnya si di hari yang pertama ga’ mungkin bisa tidur di lantai atau di tempat-tempat yang permukaannya keras gw harus tidur di bangku atau tempat tidur karena sakit banget tubuh gw yang bagian belakang.
Untuk di hari ke sembilan dan sepuluh di sini gw hanya tinggal menunggu bintik-bintik cacar tersebut mengering, yang namanya rasa ga’ nyaman, gelisah, gerah sudah sirna semuanya tapi masih ada rasa lemes mungkin karena hampir semua energy tubuh di fokuskan untuk menyembuhkan bekas luka-luka cacar. Di hari ke sembilan gw di suruh minum jamu tradisional “sariawan usus” untuk menyembuhkan dan membersihkan luka-luka di tubuh bagian dalam yang disebabkan virus cacar dan panas dalam karena satu minggu lebih ga’ mandi, minum jamunya juga aga’ unik gw disuruh minum jamu yang ampasnya sudah diendapin dalam beberapa saat, jadi yang gw minum itu yang beningnya saja (ngerti kan maksud gw) rasanyaaa pahit banget. Di hari ke sembilan dan sepuluh gw masih belum diperbolehkan mandi karena masih ada bintik-bintik yang mengeringnya baru sebagian. Di hari ke sebelaslah gw sudah boleh mandi tapi ga’ boleh lama-lama dan harus pakai air hangat. Untuk hari-hari selanjutnya gw sudah siap lagi menjalani aktivitas-aktivitas yang sudah gw mimpi-mimpikan pada waktu gw sakit.
Untuk Dunia gw ada beberapa hal yang gw tarik untuk dijadikan kesimpulan pada saat gw tergeletak dan tersiksa karena sakit cacar, yaitu :
• Ternyata yang namanya sakit itu apapun nama penyakit itu, biarpun pada saat kita sakit dilayanin bagaikan Sang Raja oleh orang-orang terdekat kita. Tapi tetap saja yang namanya sakit itu GA’ ENAK.
• Pada saat sakit walaupun kita sudah minum obat, mematuhi semua pantangan dalam sakit, tapi tetap saja waktulah yang akan menyembuhkan dan mengobati semua luka dan rasa sakit, bahkan waktu jugalah yang akan “mengakhirinya”.
• Rasa sabar dan do’a adalah teman yang tepat pada saat kita sakit, bukan buku, handphone, game, komputer, dan lain sebagainya.
• Kita sebagai manusia tidak boleh so’ kuat, so’ hebat, dan so’ tangguh, karena sehebat dan sekuat apapun kita, tubuh kita adalah “wadah” untuk setiap penyakit yang ada di Dunia ini, karena penyakitlah yang menjadi “pintu penutup” dan “pintu pembuka” antara kita dan Dunia akhirat, karena penyakitlah kita mengenal kata “Tidak ada yang Abadi” kecuali Allah swt yang menciptakan kita.
Yakk….mungkin cukup sampai di sini gw bikin catatan atau cerita tentang saat-saat gw sakit cacar, mudah-mudahan pengalaman gw ini bisa bermanfaat buat kalian baik untuk di masa sekarang maupun di masa depan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
tubuh kita sebenarnya teramat lemah, kekuatan yang kita miliki hnya bagian dari siklus alam. Bagi mereka yg diberi kekuatan oleh alam, dan ia mengingkari, maka suatu saat ia akan diperlemah disaat ia sedang membutuhkan kekuatan itu. Jika ada manusia yang sok kuat, maka itu adalah topeng utk menutupi kelemahan. Krn pada dasarnya manusia itu lemah, sedangkan kekuatan itu ibarat kupu-kupu yang hinggap sesaat di bunga yang mekar. Ia tidak akan hinggap di bunga yang belum mekar. Dan bagi kita (manusia), mekar itu seperti hasil dari olahraga (secara fisik maupun mental), alhasil kekuatan akan hinggap ditubuh dan jiwa.
Posting Komentar